Sunday 13 March 2016

Senja di Masa Muda

Aku percaya pada takdirku, bahwa suatu saat nanti kita akan bertemu kembali.
Aku memiliki masa depan yang sangat menyilaukan mataku.
Kapankah hari itu akan datang? Bersama dengan kenangan yang mengikutinya.
Disaat kita bersenandung bersama di koridor sekolah.

Burung-burung itu bernyanyi di langit yang biru.
Dapatkah kau melihatnya dari sana?
Dari balik jendela kelas di lantai yang berbeda.
Kubayangkan engkau melakukan hal yang sama denganku.

Dentang bel istirahat pun berbunyi, bersama dengan derap kaki kecil yang kelaparan.
Aku selalu menatap ke atas sana.
Menanti wajahmu menatap wajahku di bawah sini.
Waktu yang sangat berharga bagiku kala itu.

Aku memiliki suatu perasaan yang ingin kumulai.
Dan kata-kata yang ingin kusampaikan di pagi hari itu.
Hey, aku lupa dimana aku menyimpan kata-kata itu!
Dan kita hanya saling tersenyum, tersipu malu dan menunduk. Terdiam.

Ini bukan kasih sayang, tapi cinta.
Aku tak pernah ingin kehilangan masa-masa ini.
Ku merasa seperti dapat menjadi apapun yang aku inginkan.
Dan dirimu adalah segalanya kala itu.

Ini bukan kasih sayang, tapi cinta.
Ketika ku memikirkanmu, itu menyakitkan.
Dengan semua kata yang tak pernah kusampaikan.
Dan hati yang tak pernah benar-benar terhubung.

Ini bukan kasih sayang, tapi cinta.
Pertemuan di koridor sekolah setiap pagi itu.
Dan semua bahasa tubuh kita yang terbawa oleh waktu.

Terima kasih atas segalanya.

9 comments:

  1. koridor sekolah nih si bewok suka sama emang-emang yang ngelin sekolah :D

    ReplyDelete
  2. Ampun deh bahas cinta ehehehe
    Ah aku pernah rasakan itu. Tatap malu saat berpapasan di koridor~~~

    ReplyDelete
  3. Koridor. Ia menyuguhkan masa lalu yang indah. Diam-diam hanyut mewarnai masa muda yang menggelora. Walaupun hanya sebuah koridor, namun ada sejarah disana. :)

    ReplyDelete
  4. Ngelin apaan bang gals??

    Ehehe, hatur nuhun komennyaa

    ReplyDelete
  5. idih mainannya di koridor yak haha

    follow back mas!

    ReplyDelete