Sunday 1 May 2011

Aku sudah terlalu terobsesi...Bukankah sesuatu yang berlebihan adalah buruk?

Mengapa berat melangkah berbalik arah seperti ini? Ternyata aku telah terikat dengan batu besar bernama perasaan..

Mengapa tidak sejak dahulu kau lakukan terhadapku? Kini lihatlah..aku tidak siap menghadapiny sendirian...

Lemparkan saja semua asa mu ke dalam mangkuk persembahan para Dewa agar mereka mengabulkan permintaanmu...

Aku kesulitan melepaskan rantai cinta yang mengikatku saat ini...Karna sudah terlambat tuk berusaha melepasnya...

Anggap saja aku melemparkan diriku ke dalam pekat malam sebagai tanda penyesalan mendalam...

Ah..tidak seperti ini...Aku tak bisa jika berusaha tidak menatapmu...Karena engkau nyata...Dan aku semu...

Bagaimana mungkin sebuah bayangan tidak memiliki objek yang realistik? Mungkin untuk itulah aku tidak dianggap...

Hey kau yang diujung sana...Seberapa lama kah kau akan pergi dari pandanganku? Mungkin aku bisa menunggumu jika kau mengizinkanku...

Tetap saja...Aku juga ingin tetap berada pada jalur yang kau tetapkan...Siapa pula yang ingin tersesat tanpa kepastian?

Atau kau benar-benar ingin menghapus ku secara total? Baiklah...berikan aku sedikit waktu untuk benar-benar pergi dari sapuan matamu...

Tidak..Lebih baik tidak kaukatakan apa yang kau miliki saat ini...Tidak ada yang menjamin kita akan bersama bukan? Simpan saja sbg kenangan

Aku menghargai sikap diammu itu...Aku yang salah karena berharap melayang dengan kata-katamu itu..Itu semua bukan untukku kan?

Aku ini hanyalah awan yang berlalu di bawah langit hatimu...Suatu saat pasti akan kau lupakan...

Aku masih sebuah pasir...Kau pasti bisa menemukan mutiara...Ia lebih baik daripada diriku...Semoga kebahagiaan bersamamu selalu...

Tak perlu kau menanyakan seberapa dalamnya lautan yang kumiliki ini...Kata-kata saja tak cukup tuk mengungkapkannya...

Seharusnya sudah ku ambil keputusan ini sejak tiga bulan yang lalu dimana aku belum separah ini...

Kini lihatkah engkau? Aku terpasung dalam penjara "Kesalahan"...Dan aku pun tak diizinkan memasuki Altar Pengampunan...

Dan seluruh tubuhku melakukan perlawanan... Mataku menolak mengikuti perintahku...Tanganku pun bergerak sekehendak dirinya....

Dan degup jantungku memainkan irama kepedihan yang belum pernah ku dengar sebelumnya...Seakan mereka memiliki hatinya masing-masing...

Terlalu buruk untuk menjadi kenyataan dan terlalu baik untuk menjadi mimpi...Mungkinkah mimpi melukaimu?

Sekalipun aku membuat gambaran tuk meninggalkanmu...Tetap saja berat melangkahkan kaki ini menjauh...

Aku hanya tidak bisa mengubah cinta kepada dirimu menjadi sebuah dorongan untuk berkarya...