Friday 22 June 2012

Ketika kau tenggelam didalam rasa bersalah
Apa lagi yang dapat kau perbuat?
Ketika akhirnya, dia yang begitu dekat pun menjauh

Ketika kau tenggelam didalam rasa bersalah
Siapa yang lebih merasakan sakitnya penderitaan?
Kecewa dan amarah, mereka yang merasakan

Ketika kau tenggelam didalam rasa bersalah
Seandainya itu aku
Apa yang akan kuperbuat?

Jika ada yang ingin mengakhiri nafas ini, mungkin itu lebih baik
Karena memang, semua ini berawal dari diriku
Semua yang takkan menjadi seperti sedia kala

Ini adalah yang terakhir...

Ini adalah yang terakhir
Mari kita sapa mereka dengan senyuman
Sebagai ungkapan dari sebuah salam perpisahan

Ini adalah yang terakhir
Mari kita tebarkan asa dengan keramah-tamahan
Sebagai ungkapan kasih sayang dari seorang yang terbuang

Ini adalah yang terakhir
Mari kita biarkan ia berbuat semaunya
Sebagai tanda bahwa kita tidak ingin bertengkar dengannya

Ini adalah yang terakhir...
Bantulah aku menghunjamkan belati ini ke dadaku...
Dengan menghilang selamanya, adakah yang akan mencarimu?

Dibalik tangga di antara dua rumah Tuhan...

Waktu itu telah berlalu begitu saja
Tak ada bekas dan tak ada sisa
Kenangan, kenangan dan kenangan
Hanya itu yang tertinggal dalam ingatan

Kala itu ada apa dengan kita?
Perlahan namun pasti, menusuk dan menjatuhkan
Bukan dengan benda dan kata
Namun hati di dalam tak ada yang bersuara

Dibalik setiap senyuman yang kau berikan
Apa maksudnya?
Semuanya abu-abu
Dan kitab yang kugunakan pun salah untuk menafsirkannya

Dibalik setiap tatapan mata yang kau berikan
Apa maksudnya?
Hanya dingin yang dapat kurasa
Dan lagi-lagi aku salah menafsirkannya

Dibalik tangga di antara dua rumah Tuhan...
Kita saling berpandangan dan melepaskan senyuman...
Kata dengan kata...
Mata dengan mata...

Dibalik tangga di antara dua rumah Tuhan
Kisah dari hal yang abadi pun dimulai
Hati ke hati
Namun cinta?