Thursday 14 November 2013

Rabu, 13 November 2013

Bismillah :)

Allah, alhamdulillah hari ini agenda selesai jugaaa~
Dimulai dari pagi grasak-grusuk, trus nyempetin kuliah PPEP sebentar, abis itu langsung cau ke Balai Sudirman sampai jam 4 sore, pulang ke rumah nenek buat buka puasa dulu terus lanjut cao lagi ke Tebet untuk ikutan "pengajian" bisnis di tempatnya Mas Mono :)

Apa yaaa, hari ini wonderful lah pokoknya, banyak ilmu bertebaran, banyak kenalan baru dan pokoknya banyak banget Allah melimpahkan rahmat-Nya untuk menghibur diri hamba-Nya yang sempat sedang mengalami down dan agak stress dikit dalam dua minggu terakhir, hehehe.

Oke, mau sharing aja kali ya, karna ada yang minta juga, tapi saya hanya sharing hal yang sudah saya akui kebenarannya dan bukan sharing ilmu yang belum saya praktikkan ya :) Saya takut kena dosa jariyah :o

Oke, kita mulai dari filosofi Pancasila dulu deh :D

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
Apa maksudnya?? Itu artinya, sebelum kau kau pada memulai aktivitas, kudu inget, saha nu ngaciptakeun maneh?? Ngadep, sungkem, nangis, pokok'e semuane kau lakukan. Tidak ada kesombongan yang tertinggal sedikit pun di hati :) Jangan kayak saya, sekalinya sombong, langsung dibales pol-polan sama Allah dengan "feeling" hampir mati dan bener-bener dibuat nyerah begitu aja :o

Pokoknya inget, Tuhan itu nomor 1, titik!

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Opo meneh iki?? Ini tuh maksudnya, kalo udah deket sama Tuhan kalian (kalau saya sih sama Allah :) ), jangan lupa, ada manusia dan makhluk ciptaan-Nya yang lain yang membutuhkan keberadaan diri kalian pula :) Tebar manfaat kalian seluas-luasnya, jangan pelit untuk bermanfaat *tamparan banget nih*

3. Persatuan Indonesia
Ini?? Maksudnya, ayo cari komunitas yang sesuai sama diri kalian :) Karna kalau kalian sendiri-sendiri, kalian akan sangat sulit untuk bisa survive di dunia ini :) So, ayo cari kelompok kalian :D Dan, jangan lupa pererat tali silaturahim :) Caranya gimana?? Kalau saya lebih prefer mendatangi rumah mereka :)

4. Kerakyatan yang DIPIMPIN
Rakyat aja butuh DIPIMPIN, masa elo ndak?? :) Maksudnya, itu bahwa kita harus mencari seorang guru bagi diri kita sendiri. Seorang guru atau mungkin lebih enak saya sebut mentor yang tahu mau kemana kita dan kita juga tahu mau kemana, sehingga kita tidak salah pilih PEMIMPIN :)

5. Keadilan sosial
Artinya, apapun yang terjadi, kita harus adil dan bisa membentuk WIN WIN SOLUTION kalau ada masalah :) Jangan egois, jangan mau menang sendiri. Karna ga mungkin kita menang kalau ga ada pihak yang kalah, betul ndak?? hehehe

Nah, itu intisari yang bisa saya sampaikan karna itu yan paling nampol parah sih, hehehe.
Kalau ilmu yang lain, kayak ternak ikan, atau mungkin jurus flip properti atau ternak rumah dan lain sebagainya, saya takut untuk nge-sharenya karna saya takut ada kesalahan dalam penyampaian :)

Sekali lagi, bukan karna saya pelit, tapi saya takut kena dosa jariyah :( Udah mah belum praktekkin, baru tau cuma karna baru denger, udah maen asal share kan bahaya :)

Sebelum ditutup, mau ngucapin selamat ulang tahun untuk adik bungsu saya yang paling mirip kelakuannya waktu kecil sekarang sama abangnya ini kalau kata mamah sama papah, hehehe.
Semoga jadi adik yang baik, pintar, shalih, rajin belajar dan nurut sama mamah papah ya Muhammad Fadhil Rusdiyanto :) Umur kamu beda sepuluh tahun kurang 6 hari sama abangmu ini, hahaha

At last, thank you for reading :)

Tuesday 12 November 2013

Aku menemukan sebatang besi yang berdebu di pingir jalan.
Kuhentikan langkahku dan kutatap batang besi di tepi jalan berbatu ini.
Milik siapa kah batang besi berdebu ini?
Aku menoleh ke sekitarku untuk melihat, apakah ada yang memiliki batang besi berdebu ini.

Selama satu hari, aku menanti di tempat itu.
Tidak ada yang datang untuk mengambil batang besi ini.
Aku ambil ia dari atas tanah dan kumasukkan ke dalam tas kulit yang menggantung di punggungku ini.
"Baiklah, akan kurawat engkau sesampainya di rumahku nanti."

Beberapa hari perjalanan telah berlalu dan kakiku pun telah rindu dengan derit lantai rumahku.
Kusapa rerumputan teras rumahku dan kuperkenalkan mereka dengan bawaanku yang kutemukan di perjalanan.
Kusapa burung-burung yang hinggap di pepohonan dan kuperkenalkan dengan besi itu.

"Sebuah hari yang indah, akan kupercantik dirimu setelah aku beristirahat".

Keesokan harinya, kusiapkan air dari mata air Kesucian dalam sebuah bak Pengampunan.
Kuambil batang besi itu dan kubasuh perlahan.
Kuusap perlahan agar debu-debu Kehidupan yang telah menempel padanya dapat meluruh bersama dengan do'anya.
Dan kupanjatkan lantunan do'aku untuk menyertai do'anya...

Setelah ia terlihat lebih baik dari pertama kita bertemu, aku persiapkan lagi sebuah pemanas.
"Kali ini, akan sedikit sakit, namun akan kujadikan engkau sebuah pedang yang indah. Dan akan ku ukir do'aku nanti untuk mempercantik keberadaanmu."
Dan Tungku Ujian Kehidupan pun kunyalakan, kulihat apinya sangat merah membara.
"Akan kutinggal kau untuk sementara di tempat ini hingga engkau cukup lembut untuk ku bentuk menjadi sesuatu yang baru."

Dan aku pun menyiapkan Altar Penempaan untuknya.
Mempersiapkan Palu Hikmah di dekat altar dan ku siapkan pula Air dari Lembah Kebijaksanaan untuk membasuhnya.

Tak lama kemudian, kuangkat besi yang sedang merah membara itu dan kuletakkan ia di atas Altar Penempaan baginya.
Kubentuk ia menjadi bentuk pedang yang kuinginkan.
Bentuk pedang terindah yang ada dalam bayanganku.
Dan kali ini, akan kutuangkan bayangan itu ke dalam dirimu.

Beberapa kali engkau melawan dan melukai tanganku, melalui percikan api dari benturan palu dengan dirimu.
Namun aku tersenyum, karna aku merasa hasilnya akan indah.

Hingga akhirnya, terbentuk sudah dirimu yang baru.
Masih merah menyala, namun lebih indah dari sebelumnya.
Dan kubiarkan dirimu berendam di dalam Air dari Lembah Kebijaksanaan.

Dan akhirnya, aku melihat bayangan itu menjadi nyata di dalam dirimu.
Kuangkat engkau dan kupandang lekat, "Betapa bahagianya aku hari ini!"

Akhirnya, kusambungkan dirimu dengan kerendahan hati dari sebuah gagang pedang yang indah.
Dan kupasangkan engkau dengan sebuah hijab indah yang terbuat dari untaian do'a.
Dan ku ukir dirimu dengan harapan.

Kupasang dirimu selalu di sampingku dan kubawa pergi berkelana kemanapun aku pergi.
Hingga akhirnya, hari itu tiba.
Aku harus menguji dirimu dalam sebuah kejadian.
Dan ternyata, yang bisa engkau lakukan hanyalah melukai diriku.

Engkau seperti pedang bermata terbalik.
Tidak berbahaya bagi yang lain, namun berbahaya bagi yang memilikimu...

Sunday 10 November 2013

Raga Tanpa Jiwa

Kau bukan siapa-siapa.
Sebuah tubuh tanpa ruh.
Yang masih berada di kefanaan dunia.
Dan kematian yang enggan mendekat.
Membusukkan ragamu dalam perjalanannya.
Dan kau tertinggal di tengah padang pasir.
Padang pasir kehidupan yang melemahkanmu.

Dan waktu yang perlahan memakan habis dayamu.
Kau tergeletak, terjatuh dalam jurang masa lalu.
Rekaman hidup yang telah kau sia-siakan.
Rentang waktu sejak kau kehilangan jiwamu.
Sejak usia 25 hingga kematian menjemput.
Kau hanya raga tanpa jiwa.
Matilah, kau mati untuk selamanya.

Sunday 3 November 2013

Actually, at this time, right now, I do am arguing about my existency as a human.
The whole process of "thinking" that I can't understand yet, it just like, swalaa~ confusing, mind freaking, madness and psychotic thought...

Just like this question.

While you read this post, who is the real one who read this post? Is it you? Or your brain?
And if it is your brain, then, who is the one who controlling the brain?

That's it. That's how I do become to get bored with this bored. Even I can't simply describing and understanding about who is the real "me"?