Wednesday 23 November 2011

Aku hanya ingin melakukan apa yang menurutku benar.
Tidak peduli apakah aku sanggup atau tidak, aku hanya ingin melaluinya dengan sempurna.
Walau terkadang lingkungan yang tidak dapat mengerti.
Bahwa aku hanya ingin memberi.

Aku hanya ingin melakukan apa yang aku inginkan.
Tidak peduli harus bersimbah peluh ataupun darah, aku hanya ingin merasakannya.
Walau terkadang, Tuhan berkehendak lain.
Biarlah semua ini menjadi misteri Illahi.

Aku hanya ingin menjadi diriku.
Tidak peduli apakah ada yang membenciku, aku hanya ingin menunjukkan keberadaanku.
Walau memang tidak pernah ada manusia yang benar-benar diterima sepenuhnya.
Namun aku yakin mereka yang berhati mulia sanggup mengerti keadaanku.

Aku hanya ingin menganggap semua sebagai keluargaku.
Tidak peduli ia baik ataupun buruk sikapnya, aku hanya ingin berguna bagi mereka.
Walau terkadang, dibayar dengan luka.
Biarlah aku yang menanggung semua ini...karena keberadaanku tidak selamanya dibutuhkan...

Sunday 13 November 2011

Sisi lain

Aku ksatria yang terdampar
Melawan arah tak kurasa
Kuhentikan langkah dalam angan
ku menahan luka lama

Dalam gelap ku terdiam
Menahan sesuatu yang tak terkurung
Dalam hatiku pun murung
Karna dia bagian yang kelam

Aku tak pernah terluka
Namun sakit selalu kurasa
Karna aku dan dia
Adalah sebuah hal yang serupa

Aku hanyalah sampah
Bagi dia , aku sebuah raga
Aku hanya bisa resah
Karna aku tak kuasa melepaskan

Dua dunia yang berbeda
Tersimpan erat dalam tubuh fanaku
Menjadikan diriku
Tempat dia untuk melakukan apapun

(5 Februari 2010)

cahaya

Berada dalam dunia sepi nan gelap ini
Aku pernah bersama dengan sebuah bintang
Yang menemani dalam setiap hariku
Bersama dalam kegelapan yang membutakan mata

Dan kini terlepas sudah segalanya
Melangkah menjauh dalam kata-kata terakhirnya
Membuatku terlunta dalam panggung dunia
Panggung dunia yang fana ini

Kini sebuah cahaya kembali menemaniku
Sungguh berbeda yang kurasa
Begitu menentramkan bumi yang berguncang
Dalam sebuah kata-kata

Kini sesuatu baru kuketahui
Kata-kata terakhir itu untukku
Untuk menyadarkanku
Dan kini hanya bisa ku pijarkan sudah..

(24 Desember 2009)

Sebuah langkah kecil

3 tahun yang lalu...

Kita tidak lebih dari seseorang yang sudah tidak layak disebut anak-anak...

Tapi juga bukanlah seseorang yang sudah dewasa sepenuhnya...


6 tahun yang lalu...

Kita adalah tunas muda yang mulai tumbuh...

Menatap matahari dengan lebih tegak dari sebelumnya...


12 tahun yang lalu...

Bukankah kita sangat ingin tahu tentang dunia ini?

Ya...lengkap dengan fantasi dan daya khayal yang bergaung keras di langit-langit nalar...


17 tahun yang lalu...

Adakah yang masih ingat dengan wajah kita?

Turun ke dunia yang fana dengan tujuan yang satu,sebuah tantangan tuk mengabdi pada Yang Satu...


Kini...

Masa-masa itu telah lalu...

Masih segar dalam ingatan..namun itu hanya kenangan...


Dari yang selalu dilindungi..menjadi yang akan melindungi...

Yang diberi..menjadi yang memberi...

Yang dibimbing..menjadi yang membimbing...


Telah kita sempurnakan 12 tahun ini dengan meneguk manisnya sesendok teh luasnya samudra ilmu Illahi yang tak bertepi...

Semoga apa yang telah kita terima memiliki nilainya masing-masing di dunia luar yang akan kita arungi...

Dan dengan rahasia waktu yang menyembunyikan kepastian masa kita di dunia...Jadikanlah ia keberkahan tersendiri bagi kita..insan yang sedang memulai langkah kecilnya untuk bergerak bebas...


Langkah kecil untuk sebuah perubahan besar...

Langkah kecil untuk menunjukkan eksistensi kita kepada dunia..bahwa kita hidup...

Langkah kecil untuk diakui sebagai seseorang yang diperhitungkan...

Langkah kecil...untuk sebuah kepastian yang menunggu di ujung jalan kehidupan...


Sebuah pertemuan adalah awal dari sebuah perpisahan...

"Maka bertebaranlah kalian di muka bumi. Janganlah takut untuk kehilangan teman,karena sesungguhnya,di tempat yang menanti kalian nanti telah disiapkan pengganti bagi yang kalian tinggalkan." (dikutip dari Novel Ranah 3 Warna) Tanpa mengurangi sedikitpun rasa cinta kalian terhadap mereka yang kalian tinggalkan,namun justru akan semakin bertambah cinta kalian terhadap sebuah persahabatan.


(12 May 2011)

Cinta

Mata ini..
Tak sanggup untuk saling menatap lama
Kami takut terlena dengan keindahan di depannya..
Bukan kami angkuh,,
Tapi,karena ada hati yg kami jaga..

Telinga ini..
Tak sanggup bila mendengar suara dan tawanya..
Kami takut nasihat-nasihat manis yang kami bisikkan bukan karena-Nya, namun terselip setan di dalamya..
Bukan kami mencoba tuli dan tak peduli
Tapi, karena ada hati yang kami jaga..

Mulut ini..
Tak sanggup berkata manis dan manja.,
kami belum mampu berjanji mengukir cinta sehidup semati..
Bukan kami pengecut dan takut berdusta..
Tapi, karena ada hati yang kami jaga...

Tangan ini..
Tak sanggup berjabat dan meraih..
kami takut sentuhan lembut membuat kami lupa..
Dan setan mengikatnya sehingga tak sanggup lagi melepasnya..
Bukan kami sok suci,
Tapi, karena ada hati yang kami jaga..

Kaki kami...
Berat berjalan beriringan..
kami belum memilki arah untuk melangkah bersama..
Bukan karena kami tak percaya,,
Tapi, karena ada hati yang kami jaga..

namun, bagaimana dengan hati kami?
Walaupun kami tak saling melihat,mendengar dan berbicara,,
namun hati ini,. Bukankah sering bertemu di setiap ruang dan waktu?

Ya ALLAH,, Bukankah hati ini milik-Mu semata?

Maafkan kami yang sering mengingkarinya..
Walaupun rasa ini sering bersaing, Tapi kami tak sanggup Ya RABB, untuk menduakan hati-Mu

Ya ALLAH.. kau kirimkan kami cinta yang harus kami jaga hingga perjajian suci tiba,.

Cinta..
Membuat kami melihat tanpa mata, mendengar tanpa suara,,berbicara tanpa kata..
Hanya ada hati dan rasa..

Karena itu kami menjaga..Milik Allah Azza Wa Jalla

Menjaga dalam keikhlasan hati, menjaga dalam kesucian khayalan, menjaga dalam ungkapan lisan, dan menjaga dalam ekspresi diri..

seperti Fathimah dan 'Ali, saling mencintai dalam kerahasiaan yang paling rapat, kepasrahan yang kuat dan ikhtiar suci yang menemukan jalannya...denagn karunia ALLAH ! Jika kita husnuzhzhon pada-Nya..

"Katakanlah hai Muhammad: Jika adalah kalian mencintai ALLAH, maka ikutilah aku. Maka ALLAHakan mencintai kalian dan Ia ampuni segala dosa kalian. Dan ALLAH, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."(Ali 'Imran:31)


Saat kemampuan menikah belum di tangan, biarlah cinta berekspresi menjadi keshalihan,perbaikan diri hari demi hari.
Karena Allah telah berjanji :(dalan surah An Nur 26)

(Diambil dari FB Kak Rahman Fadli... Sebagai bahan renungan dan koreksi bagi diri sendiri yang selama ini telah salah menafsirkan cinta dan yang selama ini telah salah dalam menjalani cinta... Semoga cinta ini tetap suci untuk-Mu Ya Rabb... aamiin...)

Saturday 12 November 2011

Kubuka mataku dan mencoba tuk menatap mentari pagi yang membangunkanku...
Kusadari waktuku takkan lagi sama seperti hari kemarin...
Ku beranjak dan kumulai lembaran baruku...
Kucoba melupakan apa yang telah kulalui...

Aku berjalan keluar tuk menikmati segarnya udara di pagi hari...
Mencoba tuk mencari sesuatu yang dapat mengurangi hatiku dari dirimu...

Warna-warni bunga yang bermekaran...
Kutanyakan pada mereka "Apakah makna dari cinta?"
Dan mereka pun menjawab "Berasal dari keindahan yang tertangkap oleh matamu. Kau curahkan seluruh waktumu untuk ia yang kau cintai".
Dan aku pun bertanya lagi "Perlukah sebuah alasan untuk mencintai?".
Dan mereka pun menjawab "Katakanlah jika alasanmu adalah motivasimu. Maka mudah sekali tuk menjadikannya sebuah kebencian, karena setiap alasan memiliki sisi buruknya masing-masing".
Dan aku pun pergi meninggalkan mereka, kecantikan dunia...

Pepohonan hijau yang menjulang tinggi...
Kutanyakan pada mereka "Apakah makna dari cinta?"
Dan mereka pun menjawab "Berasal dari kesetiaan dan keikhlasan yang kau rasakan seiring dengan berjalannya waktu".
Dan aku pun bertanya "Perlukah sebuah alasan?"
"Alasan tuk mencintai hanyalah bagi mereka para budak. Kurasa, qalbu yang baik mampu melihat kebaikan yang ada di dalam kekasihmu hanya dalam sekejap pandangan".
Dan aku pun pergi meninggalkan mereka, hakikat kesetiaan..

Angin Timur yang membasuh lembut wajahku...
Kutanyakan pada mereka "Apakah makna dari cinta?"
Dan mereka pun menjawab "Berasal dari kelembutan akhlak, tercermin dalam perbuatan."
Dan aku pun bertanya "Perlukah sebuah alasan?"
"Katakan jika kau memiliki sebuah alasan. Ketika alasanmu itu hilang, apa yang kau lakukan?"
Dan aku pun pergi meninggalkan dia, kekasih yang menenangkan...

Air sungai yang mensucikan diriku dan hatiku...
Kutanyakan pada mereka "Apakah makna dari cinta?"
Dan mereka pun menjawab "Makna cinta adalah seberapa besar kau menghargai kekasihmu".
Dan aku pun bertanya "Perlukah sebuah alasan?"
"Alasan apa yang dibutuhkan untuk mencintai?Kau membutuhkan kekasihmu dan begitu pula sebaliknya. Itu bukan sebuah alasan, tapi itulah hakikatnya dari saling mencinta."
Dan aku pun pergi meninggalkannya, kekasih yang berharga...

Aku telusuri sungai itu hingga kutemukan akhirnya.
Lautan yang terbentang luas di hadapanku seolah membuatku tak berdaya...
Kudaki tebing di dekatku dan kutegakkan tubuhku di atasnya...
Kutarik nafas dalam-dalam dan berkata

"Wahai dunia...Aku telah mencintai seorang wanita tanpa sebuah alasan...
Aku membiarkan cintaku ini tumbuh sendiri seiring dengan berjalannya waktu...karena ketika cinta ini muncul, aku tak ingin terlalu diperbudak olehnya...
Namun waktu berkata lain...
Kami berdua tidaklah saling bertemu, namun geliat cintaku mengatakan bahwa kami sudah cukup bertemu...
Hingga akhirnya sulur cintaku seakan tertaut dengan hatinya...
Entah haruskah senang ataukah sedih, namun saat itu aku tersenyum bahagia...
Kucoba tuk menjalaninya dengan biasa, namun semakin lama ternyata aku merasa risih... Kurasakan bahwa tidak seharusnya aku menjalaninya seperti ini dan aku pun mulai merasa tak pantas...
Aku ingin meninggalkannya, ia yang begitu kucintai...
Namun pada akhirnya aku terus lagi kembali padanya...
Dan kini, aku benar-benar merasa bahwa aku tidak mungkin lagi bertahan dalam rasa bersalahku...
Dan untuk yang terakhir kalinya, aku ingin mengatakan bahwa aku benar-benar mencintaimu... Semoga apa yang kulakukan ini berlandaskan cintaku kepadamu... Mengertilah bahwa akupun tak ingin kita melangkah lebih jauh lagi dalam jalur yang tidak dibenarkan... Semoga dirimu selalu dilindungi dalam naungan-Nya... "

Aku pun berjalan pulang kembali menuju rumahku...
Aku sucikan diriku dan bersimpuh...
Bersimpuh untuk kembali mensucikan cintaku hanya untuk-Mu...
Ampunilah hamba yang sempat melupakan-Mu...