Monday 29 August 2011

Untukmu, Kekasihku...

Aku terdiam dalam suatu masa di sebuah malam yang tenang...
Rembulan begitu indahnya menemaniku dalam keadaan penuh...
Langit malam yang terang dan bintang yang bertaburan...
Seakan berusaha menghibur jenuhnya hati ini akan siang hari...

Aku coba gerakkan tanganku tuk melukis di udara...
Ku coba dan terus ku coba tuk melukiskan wajahmu...
Aku pejamkan mataku dan kuhela nafasku dalam...
Aku mencoba tuk mengingat kejadian yang kita lewati bersama...

Tapi, tunggu dulu...
Apa yang terjadi padaku?
Tanganku kaku...
Dan bahkan aku tidak dapat mengingat bagaimana senyummu itu indah menghiasi wajah cantikmu...

Wahai kekasihku...
Seandainya kau mengetahui hal ini, apa yang akan kau lakukan kepadaku?
Seakan aku tidak lagi menaruh perasaan ini kepadamu...
Dan aku bukanlah seorang yang mampu mengatakannya secara jelas...

Wahai kekasihku...
Apakah ini yang bernama rindu?
Ketika aku mengingatmu,sesak sudah dadaku...
Dan degup jantung yang tak teratur...

Wahai kekasihku...
Percayakah engkau akan cintaku kepadamu?
Maka izinkanlah aku tuk mengikis namamu...
Mengikisnya dari hatiku...

Biarkanlah hanya Allah yang mengetahui seberapa besarnya cintaku kepadamu...
Dan disini aku akan berusaha menjadikan hatiku tawar kembali seperti sedia kala...
Seperti saat sebelum Allah mempertemukan kita...
Namun izinkanlah aku tuk menyandingkan namamu di setiap do'aku...

Wahai kekasihku...
Jika waktunya telah datang, aku akan datang kepadamu...
Dengan segala hal yang kupegang teguh...
Dan dengan niat untuk memuliakanmu di sisiku...

Izinkanlah kali ini aku mencintaimu dengan sederhana...
Dengan segala keterbatasan antara kita...
Aku ingin membebaskan hatiku dari ikatan yang tak terlihat...
Begitu pula denganmu...Bebaslah seperti sedia kala...

Dan begitulah malam yang terang itu berakhir...
Aku tertidur disamping do'aku dan makam dari hatiku...
Aku melihatmu...berada di sampingku kala itu...
Walau dalam mimpi, harapan itu tetap tumbuh...