Tuesday 1 January 2013

Jika ada yang mengatakan "Musuh terbesarmu adalah dirimu sendiri." maka aku akan mengangguk setuju...

Kau tahu, hidup dalam bayang-bayang perbandingan dan harapan yang besar, membuat kehidupanku dulu cukup rumit. Pilihan menjadi sesuatu yang sangat langka untuk menentukan hidupku sendiri. Segala macam nasihat dan pertimbangan yang ada pun jika kuingat kembali, semuanya seakan dipaksakan agar aku terima dengan lapang. Kesalahan bukanlah pilihan... Dan karena itulah, aku lebih membenci diriku sendiri...

Terkadang aku bertanya, mengapa kalian dapat dengan mudah terlihat melupakan kesalahan kalian? Apakah kalian memiliki kemampuan menghapus memori? Atau mungkin, aku yang primitif di antara kalian semua?

Kau tahu, kesalahan di kala pagi itu membuatku tersadar bahwa aku tidak pernah bisa memahami melalui sikap... Bahasaku adalah kata, sedangkan sikap dan emosi adalah hal yang nisbi... Pun aku tidak dapat menepati janji...


Maaf jika sunyi menyelimuti esok pagi. Karena aku melempar belati yang melukai diriku sendiri, maka aku hina dan tidak dapat menutupi luka. Selamat tinggal lipatan kesedihan dari wajah itu, lepaskan sebuah senyuman untuk ia yang tenggelam di dalam palung keputus asaan...