Sunday 4 September 2011

Ada beberapa hal yang tertinggal...
Ketika waktu membiaskan yang kau rasakan...
Ketika waktu menjatuhkanmu dalam ketidakmampuan...
Dan ketika waktu merobohkan sendi-sendi kehidupan yang kau miliki...

Tak ada lagi kata di antara pandangan mata...
Hanya tatapan lesu yang jatuh dalam kehampaan...
Tak ada lagi isyarat yang kau selipkan dalam bicara...
Hanya kata-kata kosong tak bermakna yang terucap...
Tak ada lagi degup jantung yang menggelora ketika mata bertemu mata...
Hanya semilir angin kosong yang membawa terbang jauh hatimu...

Ibarat dunia yang mengangkatmu tinggi menyentuh puncaknya...
Seketika itu pula kau jatuh menuju palung laut terdalam...
Kau lemparkan tanganmu menuju tepian...
Hanya luka dan luka yang terus kau dapat...
Lalu kau pijakkan kakimu di tepian tebing sebelum menyentuh lautan...
Namun hanya derita dan derita yang kau rasakan...
Kau coba raih sebuah batu dengan tangan penuh luka...
Namun hanya kehilangan yang kau rasakan teramat sangat...
Dan sekali lagi kau coba kaitkan kakimu dengan tebing yang curam...
Sebuah kehilangan yang mendatangimu dalam senyuman kematian...

Menangislah... Dia yang kehilangan separuh anggota tubuhnya...

Ia nyalakan kembali semangatnya sebelum laut menimangnya dalam keputus asaan...
Hanya air mata yang mampu menggambarkan suasana hatinya...
Ia putar kembali rekaman kehidupannya...
Tentang Cintanya...
Dimanakah dia?
Tak ada kah aku terlintas dalam benaknya?
Sudahlah, aku hanya lelaki yang hampir memeluk maut...
Tentang temannya...
Dimanakah mereka?
Tak ada kah aku terlintas dalam benak mereka?
Sudahlah, senyum mereka sebagiannya adalah penghinaan...

Sesaat sebelum menyentuh lautan, aku mendengar sebuah suara...
Aku pikir itu hanyalah halusinasi mereka yang dekat dengan kematian...
Dan kini kurelakan lautan menyimpan tubuhku erat-erat...
Aku hembuskan nafasku yang terakhir dalam lautan seraya berkata...

Kepada ia yang pernah kucintai... Kutinggalkan engkau dalam dunia ini...
-Aku hanyalah manusia yang tidak pernah merasa pantas bagimu... Dan aku selamanya tidak akan pernah merasa pantas...
-Maka, sekiranya engkau mendengar kabar kepergianku... Aku tidak mau melihat wajahmu di sekitar pembaringan terakhirku... Duniamu jauh di atas sana... Sedangkan aku hanyalah hama di lapisan dunia bawah...
-Pergilah... Katakan bahwa kau tidak pernah menemuiku dan tidak pernah mengenalku... itu jauh lebih baik untuk kehidupanmu...

Kepada mereka yang pernah kukenali... Kutinggalkan kalian dalam dunia ini...
-Aku bukanlah seorang teman yang baik... Bahkan aku tidak pantas untuk kalian sebut sebagai "teman"...
-Kenyataannya adalah bahwa aku hanya seorang yang berusaha untuk mengenal kalian...bukan berteman... Dan aku pun tidak pernah bisa memberikan hal yang terbaik bagi kalian semua... Sebuah kenyataan pahit yang terbayarkan oleh luka dan duka yang mendalam... Kepergianku akan seperti kapas yang tertiup angin... Terbang jauh dan terlupakan...

Kubuka mataku sejenak dalam kaca biru...
Dan kupejamkan untuk selamanya...


Hari-hari pun berlalu...
Aku melihat cahaya putih menutupi penglihatanku...
Apakah ini kehidupan setelah mati?
Dimanakah aku berada?

Tatkala berkumpul semua jiwaku,aku tersentak...
Dua sosok manusia yang kukenal tertidur di sampingku...
Yang satu penuh dengan bekas air mata...
Dan yang satu lagi penuh dengan semburat kelelahan yang amat mendalam...
Dan ramai di sekitar mereka,terlihat segerombolan orang-orang...
Para sahabatku...

"Apakah tadi itu semua mimpi?"

Aku coba gerakkan seluruh anggota badanku...
Ya..Aku bisa menggerakkan semuanya...
Namun hanya beberapa saat dan aku menyadari...
Ini bukan mimpi...

Dan kulihat lagi wajah kedua malaikat penjagaku...
Tak terasa air mata ini deras mengalir...
Wahai Ayah... Wahai Ibu... Aku masih hidup...
Wahai Ayah... Wahai Ibu... Aku ingin melihat senyuman di wajah kalian sekali lagi...
Sekali dan mungkin yang terakhir kali...
Wahai Ayah... Wahai Ibu... Aku ingin mengatakan ini secara langsung kepada kalian, namun aku malu...
Aku mencintai kalian lebih dari apapun...

Dan begitulah semuanya terjadi begitu cepat...
Seisi ruangan itu terkejut...
Melihat sesosok lelaki yang tersenyum disertai air mata yang mengalir di pipinya...
Dan hawa dingin dengan cepat memenuhi ruangan itu... Layu...