Friday 2 July 2010

Indahnya sang Kekasih

Merangkai makna kata yang tak terucap
Sedingin embun pagi yang merona selaksa fajar meluap
Lepaskan jiwa-jiwa malang yang terkekang
Getarkan seluruh raga yang terabaikan

Mungkinkah akan setegar batu karang?
Yang terdiam terhempas deburan ombak malam
Mungkinkah akan sekokoh gunung menjulang?
Yang menjadi penyangga bagi kehidupan fana ini

Lihatah makna sebenarnya dari kecantikan
Yang ditampakkan sang Wijaya Kusuma
Menyembunyikan keindahannya dibalik kemerlap bintang
Tertampak dalam purnama nan sempurna

Seandainya kalian tahu wahai Hawa
Kecantikan tak hanya dari apa yang kalian tampakkan
Namun dari apa yang kalian sembunyikan
Dan kalian percantik dengan iman dan taqwa

Angan-angan

Semua mulai terlihat sama
Apa yang kurasa, apa yang kuraba dan apa yang kudengar tampak tak asing tuk terbaca
Terlihat sudah hitam mu yang kau sembunyikan dalam kelam malam
Dan tak sulit bagiku tuk membaca gerakan jiwa yang usang

Ku berputar arah mencari langkahku
Kembali menyusuri ruang dan waktu
Takkan ku ulangi hitamku lagi
Seandainya aku mampu tuk berputar melawan bumi

Ku akui kini tersesat dalam drama musikal dunia
Yang membutakan mata bathin dan raga jasmani
Namun ku terperangkap dalam dimensi waktuku
Yang tak mampu tuk melangkah pergi

Mungkinkah ini detik terakhirku?
Terbangkan anganku hanya sampai disini kah?
Di setiap sela hembusan nafas lemah ku ini
Mungkinkah akan berakhir disini bersama segala yang ku bawa...