Sunday 28 November 2010

Aku masih saja seorang pengembara muda di tengah lautan kehidupan yang membunuhku
Tak pernah bisa ku tuk mampu mengelak dari kematian yang telah ditentukan untukku
Dan aku tak pernah mampu tuk membohongi diriku sendiri...

Sadarkah,wahai dua bintang yang telah menerangiku,bahwa aku masih menunggu
Dibalik sinar rembulan yang kini menerangiku hariku
Aku masih menunggu kalian,namun rembulan telah membuatku tertambat

Namun,kini rembulan telah menganggapku saudara...
Dan aku pun telah berjanji dalam sunyi tuk menjaganya...
Rembulan,dengan senyumnya yang teduh membuatku tenang...

Dan kini,aku menunggu sang rembulan tuk berkata...
Sesuatu,namun bukan tuk hari ni...
Karna kini,aku telah terbebas...

Thursday 18 November 2010

Keadilan sebuah kerusakan

Aku adalah sebuah kertas putih...polos...
Aku layaknya seorang petualan kecil yang mengarungi lautan sandiwara. Dengan terengah-engah aku bertanya "Tuhan,aku tak sanggup bila ku sendiri...". Lalu Tuhan pun menjawab "Janganlah bersedih,sesungguhnya Aku telah mempersiapkan berbagai keperluanmu pada kedua malaikat penjagamu...". "Namun,aku terlalu lemah...Dan kedua orangtuaku pun mungkin sudah renta disaat aku membutuhkan sesuatu yang lebih untuk melindungiku..."
Tuhan pun menjawab "Ilmu itu luas,malaikat kecilku. Seperti dunia yang telah Aku ciptakan ini sebagai ayat-ayat-Ku. Sebuah mahakarya penuh cinta dari-Ku,untuk manusia yang mau mencoba dan berfikir..."
"Ya Rabb,aku mungkin bersedih karna kini Engkau taruh diriku dalam wadah rapuh yang disebut tubuh. Namun,dunia ii penuh dengan sesuatu yang menarik,yaitu tantangan. Maka,aku mohon Engkau tuk selalu menyertaiku..."
"Buktikan cintamu pada-Ku,dan Aku akan selalu bersamamu".

-
17 tahun sudah aku di dunia...dan aku berteriak...
"Tuhan!! Dimanakah ilmu yang Engkau janjikan?! Apakah ini semua tanda cinta-Mu? Apakah benar ilmu hanya untuk orang-orang tertentu saja? Dimana keadilan-Mu!!"

Dan Tuhan pun menjawab "Sesungguhnya,telah tertuliskan bahwa ilmu adalah untuk semuanya. Dan,sayangnya negeri yang kau diami penuh dengan para orangtua yang menyalahgunkana ilmu. Merekalah yang mencari celah agar ilmu yang hakiki menjadi sesuatu yang sesat. Dan itu adalah tugasmu ,malaikat kecil-Ku. Untuk membersihkan semua ini dengan sinar ilmu Illahi-Ku. Menyebarlah,karna di setiap perpisahan selalu ada pertemuan untuk mengganti temanmu yang hilang. Ilmu lebih bermanfaat bila bersama-sama..Karna kau kutakdirkan untuk menjadi seseorang..."
Apakah manusia telah berubah?
Baik dalam arti sempit maupun luas...
Apakah seperti itu cara mereka memandang cinta?
Pergeseran makna menjadi sebuah benda?
Hilangnya esensi yang indah dalam dunia
Disaat segalanya menjadi urusan pertukaran

apa arti dari semua ini...

Pertemuan adalah perpisahan antara dirimu dengan segala kesendirian dan kebebasan yang setia menemanimu
Dan manusia rela melepas itu demi sebuah cint yang ia yakini keberadaannya beserta seluruh hal yang menyertainya.

Perpisahan adalah pertemun antara dirimu dengan segala kesendirian dan kebebasan yang dahulu setia menemanimu,dan masih bersamamu...
Dan manusia rela menemuinya tatkala cinta itu tak sesuai dengan yang ia harapkan...

Lalu cinta itu apa.....

Mengapa manusia memilih sebuah perih dalam cinta daripada sebuah kesehatan tanpa cinta?
Apakah mereka dari golongan tak terpelajar? Disaat logika tak mampu menjawabnya?
Lalu mengapa banyak dari mereka justru dari golongan terpelajar?
Kemanakah perginya logika-logika yang agung itu?
Yang dijadikan tolak ukur sebuah peradaban,kini hilang...
Arti penting seorang manusia bukan dalam apa yang ia capai. Namun dari apa yang ia rindukan untuk dicapai.
-Kahlil Gibran

Tuesday 2 November 2010

Apa yang kan kupilih,akan menjadi jalanku di kemudian hari...
Apa yang kutinggalkan,hanya akan menjadi kenangan masa lalu...
Tak bisakah aku menjadi kuat tuk sejenak?
Aku ingin pergi...
Namun bukan dengan cara seperti ini...
Aku ingin pergi dengan senyum manis mengembang di wajahku dan wajahmu...
Tiada hal buruk yang kan memisahkan...
Aku hanya ingin akhir yang bahagia...
Seperti yang biasa diceritakan kepadaku dahulu kala...