Tuhan
Aku sudah
berdoa kepada-Mu agar segera mengambil kesempatan yang telah Kau berikan ini…
Karena, yang
kutahu selama ini bahwa aku hanyalah seorang pendosa…
Aku masih
merindukan-Mu, sehingga aku pikir, jika aku bertemu dengan-Mu lebih cepat, akan
lebih mudah bagiku untuk mempertanggungjawabkan dosa-dosaku
Tuhan…
Aku sudah
bersujud kepada-Mu agar Engkau menyegerakan kedatangan malakul maut kepadaku…
Aku lelah
Tuhan… aku lelah untuk melakukan dosa disaat kebaikanku tidak pernah dianggap
oleh manusia…
Aku mulai
lelah dengan keyakinanku bahwa semua kebaikanku biarlah Engkau yang
mengetahuinya…
Karena di kehidupan ini, aku hidup bersama manusia, bukan bersama-Mu
Ampuni aku
Tuhan… aku hanya manusia biasa yang tidak akan pernah pantas untuk bertemu
dengan-Mu…
Tuhan,
Engkau dimana?
Mengapa
do’aku belum juga Engkau kabulkan?
Aku tidak
meminta kekayaan lagi Tuhan…
Aku tidak
meminta jabatan pula…
Dan aku
sudah lelah dengan meminta pendamping bagiku…
Aku hanya
meminta agar Engkau menyegerakan kematianku, itu saja Tuhan.
Karena dua
malaikat penjaga yang Engkau berikan ternyata tidak sepenuhnya mengerti akan
diriku…
Aku
merindukan-Mu Tuhan, karena yang kuyakini, hanya Engkau yang lebih memahami
diriku daripada orang lain di dunia ini…
Tuhan…
Aku sudah
bersujud dan meneteskan air mataku demi do’aku ini…
Bawalah aku
ke sisi-Mu segera…
Aku
membutuhkan-Mu untuk menenangkanku, aku tidak butuh manusia yang fana.
Bebaskan aku
dari tubuh duniawi ini Tuhan…
Tuhan, aku
mengalah kepadamu…
Dua tahun
sudah aku habiskan hidupku dengan do’a itu, bahkan di dalam Rumah-Mu pun sudah
kusebut do’a itu, dan Engkau masih belum mengabulkannya setahun setelahnya…
Jika memang
aku ditakdirkan untuk sesuatu hal, tunjukkan lah segera agar aku dapat
menuntaskan amanah-Mu…
Dan setelah
tugas itu selesai, segeralah ambil jiwa ini segera dalam keadaan baik-baik Tuhan…
Jangan
sampai Engkau menjadikanku orang yang tersesat dan Engkau laknat…
Ataukah
mungkin, itu adalah takdirku?
Yaa Allah
Yaa Rahman Yaa Rahiim…
Segera ambil
jiwaku sebelum aku menjadi manusia yang dilaknati oleh-Mu.
Karena aku tidak mengetahui bagaiman akhir kisah dari kehidupanku yang Engkau tetapkan di Lauh Mahfuzh.
Karena aku tidak mengetahui bagaiman akhir kisah dari kehidupanku yang Engkau tetapkan di Lauh Mahfuzh.