Sunday 10 April 2011

Sedikit cerita tentang materi MalMing kemaren (Malam Mentoring)

Sedikit cerita tentang materi MalMing kemaren (Malam Mentoring)hehehe

Awalnya sih gara2 Muhammad Taufik(panggilannya adalah MT),seorang mahasiswa FIK UI memulai curhatannya kepada Ust.Chairul Samsi(sebut saja Kak Samsi). Dia bercerita bahwa dia kini jatuh cinta dengan salah seorang rekan dakwahnya di Organisasi fakultasnya tersebut. Pedekatenya udah mantep,akhwat itu udah istilahnya "deket" sama dia dan emang beneran deket sih.

Alasan dia mencintai akhwat tersebut pun dengan 4 patokan dalam hadist kalo ga salah yg kata "Ada 4 faktor tentang wanita yg paling utama yaitu wajahnya ,hartanya ,nasabnya dan agamanya. Pilihlah mereka dengan agama mereka". Kurang lebih seperti itu bunyinya
Dan menurut kawan saya ini,wanita itu udah memenuhi 3 dari 4 faktor diatas yaitu agamanya kuat wajahnya cantik dan juga kalo masalah harta karna wanita itu anak orang kaya. Kawan saya ini pun mengaku sudah bercerita kepada orangtuanya tentang kecenderungan dirinya terhadap wanita ini,namun dia sendiri tidak tahu bagaimana respon wanita ini sesungguhnya (namanya hati orang,ga ada yg tau isinya ya ga?)

Akhirnya,setelah menceritakan itu,ia pun bertanya kepada guru ngaji kami (Kak Samsi) tentang apa yang seharusnya dilakukan dan apakah itu sudah memenuhi syariat dengan cara pedekate dia.

Sejenak,gue terdiam (ngerasa agak mirip sih kondisinya) hahaha.
Lalu secara mengejutkan Kak Samsi berkata "Kalo kamu emang serius dan udah yakin datangi saja orang tua wanita itu dan ungkapkan perasaan kamu ke orang tua dia. Itu satu-satunya cara bagi kamu untuk memuliakan wanita itu. Tapi kamu juga harus mengutarakan niat kamu itu dulu kepada wanita tersebut".


Sontak,MT (dan juga saya) cengengesan dan kaget juga,hahaha MT pun berkata " Yaelah kak,saya belum sanggup kalo nikah sekarang" (saya juga kak :P).
Kak Samsi lalu berkata "Katakan saja 'Bapak,Ibu saya Muhammad Taufik dengan segala hormat ingin mengatakan bahwa saya mencintai anak bapak dan ibu. Saya mengatakan ini kepada bapak dan ibu sebagai bentuk rasa hormat saya kepada bapak dan ibu sebagai kedua orangtua dari wanita yang saya cintai. Seandainya kami memang ada jodoh,itu tergantung masa depan nanti dan sebisa mungkin pun saya ingin untuk bisa berjodoh. Tapi jikalau takdir berkata lain,anggap saja ini saya lakukan untuk menghormati keberadaan bapak ibu serta anak bapak.'. Selesaikan? Kamu menghargai wanita itu dan kamu pun menyalurkan rasa cintamu sesuai pada tempatnya ya ga?"

Layaknya anak kecil yang ketauan melakukan suatu kesalahan dan ditegur dengan baik,kami pun cengengesan kayak bocah ingusan,hahaha
Jujur,kaget bgt ngedenger jawaban dari Kak Samsi,tapi memang itu yang diwajibkan dan disyariatkan dalam ISLAM apabila seorang laki-laki mencintai seorang wanita. LAPORKAN kepada kedua orang tua wanita tersebut :D

MT yang cengengesan lalu berkata "waduh,saya mana berani kalo kayak gitu kak.. Saya aja dari keluarga yang kayak langit dan bumi kalo sama dia..Dia kaya, tapi saya? aduh..jauh kak.."

Kak Samsi lalu berkata lagi,"coba kamu buka surat An-Nur ayat 26" (ayoo,coba pada dibuka). "disitu sudah jelas kan? sekarang,kalo kamu masih punya banyak keraguan,mending kamu tengok diri kamu sendiri dulu,seperti apakah diri ini? baru kamu tentukan pilihan"

Saya sama MT terdiam (kali ini merenung) seberapa baiknya kah diri ini untuk dia?

Lalu Kak Samsi secara tiba2 lagi bertanya "emangnya kalo kamu lagi di deket wanita itu perasaannya kayak gimana?". Emang deh Kak Samsi ini beneran bikin jantungan dengan pertanyaan dan jawaban2nya. MT menjawab "Jujur,deg-degan kak. Malah bisa sampai salah tingkah" (Jujur,saya juga kak. Deg degan sampai-sampai ga bakal ngomong kecuali yang penting doang a.k.a diam seribu bahasa :P)

Kak Samsi cuma ketawa doang lalu berkata "hahaha,,baguslah kalo masih kayak gitu. Soalnya yang namanya cinta itu pasti akan menimbulkan getaran di hati setiap pecinta.
Contohnya saja Imam Syafi'i saat berjalan-jalan pada suatu hari tiba-tiba di tengah perjalanan ia berpapasan dengan wanita amat cantik rupanya. Dan setelah kejadian itu,beliau kehilangan hapalan Al-Qur'an nya beberapa juz. Seorang ulama besar saja seperti itu,apalagi kita?"


"Tapi perhatikan ini juga. Mau seberapa dalamnya cinta kalian kepada wanita itu,jangan sampai kalian jadi cinta yang menghamba. Bukankah sudah saya jelaskan di materi Tertib Cinta? (Insya Allah nanti akan saya tuliskan tentang materi itu di postingan selanjutnya). Dan jangan pula cinta kalian itu adalah cinta yang didasari karena nafsu. Cinta seperti itu tidaklah ada manfaatnya. Kita ambil contoh saja di Surat Yusuf ayat 26 (kalo ga salah inget) tentang bagaimana Nabi Yusuf alaihissalam memanage cintanya.
Tapi,jangan juga kalian memendam cinta. Itu akan membawa kesengsaraan bagi kalian".


Dan kami pun cengengesan lagi :D



Sepulangnya dari mentoring itu saya berfikir,"apakah saya sudah pantas untuknya? apakah dia juga memiliki perasaan yang sama? (kalo iya,pengen ngomong gitu ke ortunya niatnya sih,hehehe)"

Tapi,saya sendiri belum menceritakan ini kepada ortu saya sendiri karena ayah yang sedang di Malaysia dan ibu yang sedang sibuk dgn adik2 membuat saya harus menyimpan dahulu niat ini rapat-rapat di rumah..


Hari senin kemarin,saya ceritakan kejadian mentoring kemarin ke teman-teman yang tidak ikut (ini mentoring di luar sekolah,jadi hanya beberapa anak 21 saja yg ikut). Dan mereka berkata,"Haduh,kita mah ga sanggup kayak gitu,hahaha. Gimana kalo kita saling mengingatkan untuk berpuasa seandainya salah satu dari kita mengulas ini lagi? Atau kesadaran diri sendiri saja deh,hehe"

Hahaha,jawaban yang cukup bijak untuk ukuran bocah-bocah kayak kita,hehe
Dan begitulah kami sekarang :D