Tuesday 13 December 2011

Kegiatan selama KKN di Desa Cibaliung, Banten

Oke deeh, akhirnya sempat juga buat nulis tentang apa yang saya alami selama KKN 7 hari di Desa Cibaliung (woaaaaaw...)
Dibikin rinci per hari aja kali ya?? (iyaaa) oke

Hari 1 (Jum'at tanggal berapa nya saya lupa -__-)

Kami semua peserta KKN datang dulu ke kampus FMIPA tercinta di Kampus B UNJ. Disuruhnya sih datang jam 7 kalau tidak salah sama Kak Lana, tapi gue ngaret ding,hehe. Yaudahlah, ternyata banyak juga kakak tingkat yang ngaret.

(Fyi : Gue peserta termuda di KKN ini looh)

Setelah beres-beresin barang-barang yang mau dibawa ke TKP, akhirnya kami mengadakan upacara pembukaan+pelepasan kami oleh fakultas sebelum pergi ke Cibaliung. Benar-benar kesempatan yang wah banget deh karena ada Ibu Dekan FMIPA juga loh.

Setelah upacara selesai, kami ber 30+1 (Kak Sularto [angkatan 2005] selaku pendamping mahasiswa) berangkat naik Bus UNJ warna hijau yang ber-AC, hehe. Perjalanan dimulai dari jam 8 pagi hingga akhirnya sampai di Desa Cibaliung pas jam setengah 3 sore (Kami sempat berhenti dulu di sebuah masjid buat shalat jum'at).

Setelah sampai disana, kami disambut dengan baik oleh warga. Dan...sempat kebingungan masalah penginapan buat para lelaki yang berjumlah 12 orang. Karena awalnya, katanya kami(laki-laki) udah ada rumah khususnya, tapi ternyata di luar dugaan semuanya, rumah itu belum siap. Jadilah kami menginap di rumah Ibu Rosnah.

Oke, hari pertama ga ada hal yang cukup penting juga karena kami menghabiskan banyak waktu buat tidur -____-
Dan gue sibuk smsan sama (......) [pasti tau lah sama siapa]
Oiya, pas malem-malemnya, yang laki-laki pada nonton Transformer 3 di laptopnya Kak Affandi sampai jam 11 malam, hahahaha

Pas hari pertama ini, kami semua yang laki2 dibagi jadi 3 kelompok buat piket ronda sama cuci piring dan lain-lain sebagainya. Apesnya lagi, gue kebagian di kelompok pertama yang ngeronda malam itu -___- Bersama Kak Iqbal Sugiarto, Kak Mulkhi Fianto dan Kak Basic, kami ngeronda malam itu yang ternyata dingin banget -____-

Hari ke 2 (Sabtu)

Hari ini dibuka dengan briefing yang dipimpin sama Kak Lana buat menentukan jadwal tampil selepas para dosen pulang dari Cibaliung. Setelah ditentukan sama seksi acara dari pihak mahasiswa selesai, akhirnya kami hanya mendampingi para dosen yang berpresentasi hari itu.

Pas siang-siangnya waktu shalat dzuhur, saya, Kak Basic dan Kak Mulkhi shalat di masjid yang terletak di bawah bukit tempat kami menginap. Keadaannya baaaaaaaagus bangeeeeet karena hanya ada sawah disejauh mata memandang.... Benar-benar keren dah pokoknya.

Eh selesai shalat, kita bertiga malah tidur disitu sampai jam setengah 3, hahaha. Abis bosen juga kan kalau di atas (Basecamp / tempat mahasiswi menginap) yang sedang presentasi dari para dosen kami cuma duduk merhatiin doang... Pengennya langsung praktek.

Okelah, hari itu ditutup dengan briefing lagi di tempat penginapan dosen dan ternyata ada 1 alat yang rusak, yaitu alat yang dibawa untuk membuat bungkil (pakan ternak dari ampas kelapa). Yoweslah, Kak Larto bilang alat itu bakal dibawa sama dosen besok pas paginya dosen pada pulang ke Jakarta. Eh ternyata pas malamnya Kak Larto nyuruh Kak Iqbal buat pulang nemenin tuh alat juga dan Kak Iqbal GAK NOLAK.

(Notes : Kak Iqbal, Kak Yono, Kak Mulkhi, saya, Kak Riri dan Kak Eka berada pada 1 kelompok, yaitu kelompok arang batok)

Nah, pas malamnya di rumah Ibu Rosnah, yang cowok pada nonton lagi nih film THOR. Waaah, mantep dah.

Hari ke 3 (Minggu)

Paginya saya beserta kakak tingkat lainnya bangun agak kesiangan (setelah bangun buat shalat subuh, pada tidur lagi dan keterusan sampai jam 8 pagi -___-) Ternyata di BC(Base Camp) para dosen udah siap tinggal pulang dan akhirnya si Ba'al (re : Kak Iqbal) pun (dengan gaya yang tak dapat dijelaskan disini) pulang juga ke Jakarta tanpa ngasih pengarahan ke kelompoknya.

Perlu anda ketahui, sebenarnya yang mengidekan agar kelompok KKN saya ini mengerjakan arang batok adalah Ba'al. Tapi beliau tidak mengerti sedikitpun praktiknya dan ketika pulang juga tidak meninggalkan pengarahan apa-apa. Walhasil, di hari minggu itu kami semua peserta KKN menyimpan kekesalan yang mendalam kepada beliau. (Kelompok saya kesal karna ditinggal begitu aja dan peserta lain kesal karena kok Ba'al malah lebih kepengen pulangnya daripada buat keliatan kerja di KKN itu).

skip lah soal itu, cukup saat itu aja kami semua kesal sama Ba'al.

Okelah, hari minggu jadi hari percobaan dan hidup mati kelompok arang batok, karena pada hari seninnya, tiap kelompok akan mempresentasikan cara kerjanya+dipraktikan juga di depan warga desa.

Alhamdulillah, kelompok kami berhasil saat itu juga tanpa bantuan B*'**.

Dan hari itu ditutup dengan gue yang pas sorenya menelpon (pasti taulah siapa -____-) untuk menanyakan sesuatu. (Tapi sampai 2 jam ga selesai-selesai juga dan pokoknya membahas "sesuatu" deh, hehe).

Yaudahlah, malamnya briefing lagi dan pada nonton film "Rise Planet of the Apes" di laptopnya Kak Fandi lagi,hahaha.

Selanjutnya, dibahas di post yang berikutnya ya

Monday 12 December 2011

1.
Perhatikanlah... Sesungguhnya langit itu jauh di atasmu dan bumi itu dekat di bawahmu. Bisakah kau mengambil kesimpulan darinya? Bahwa dunia dapat dinikmati dengan selalu melihat ke bawahmu dan akhirat akan kau raih dengan selalu melihat ke atasmu.

Perhatikanlah... Bumi yang berlapis menunjukkan keadaan kita yang takkan pernah sendiri. Ada pelajaran manis yang dapat kau reguk dari setiap kepedulian yang kau berikan di setiap lapisannya. Dan setiap hal yang terjadi pastilah ada maksud yang belum kau ketahui. Jauh terpendam di bawah tanah menunggu hingga kamu menyentuhnya.

Perhatikanlah... Dan kamu akan menemukan manisnya hidup dalam segala keterbatasan dan dalam segala kasih sayang-Nya dalam detail terkecil yang pernah kau rasakan...



2.
Katakan, "Siapakah yang kau cintai?"
Dapatkah kau ambil makna yang tersirat dalam sebuah kata "cinta"?
Kemurniannya yang selama ini diagungkan, apakah dengan cara yang kau bayangkan?


Dan jikalau Allah telah meridhaimu atas hatimu yang telah kau tautkan dengan segala hal yang baik, maka tak ada lagi yang dapat memisahkanmu...


Tautan hati dalam sunyi, takkan pernah tercipta..


Suara...
Sentuhan...
Tatapan...


Tiada cinta yang terbentuk tanpanya dan tanpa ridha-Nya...
Hanya mereka yang berputus asa yang mengatakan bahwa cinta tak harus memiliki.
Namun dengan cara apakah kamu akan mendapatkannya?

Monday 5 December 2011

Akhirnya beberapa kegiatan penting di hari-hari kemarin telah usai juga. Setelah PKMJ (gue malah ikut yang Kimia T_T) dan juga gue ikut KKN (Kuliah Kerja Nyata) ke Desa Cibaliung, Banten, sekarang gue bisa sedikit lebih lega cuy (Alhamdulillaaaah)

Yaa, mengingat saat ini adalah detik2 terakhir sebelum menuju semester dua yang katanya bakal lebih seru lagi, gue cuma mau bersyukur kepada Allah SWT yang telah menaruh hambanya ini di tempat seindah FMIPA UNJ dan juga di jurusan Biologi UNJ (Bukan gara-gara banyak ceweknya ya -___-)

Yaa, walaupun memang benar di FMIPA kebanyakan adalah para akhwat dan gue bukan tipe lelaki penggoda *eaaaaaa* tapi kenapa gue dibilang penggoda wanita sih -__-

Tapi, yasudahlah, itu mungkin tandanya teman2 gue pada perhatian sama gue,hahahaha.

Yaa, bersyukurlah atas apa yang ada. Ucapan terima kasih mungkin kalau dirinci secara garis besar tuh ini :

-Terima kasih atas amanah sebagai ketua angkatan jurusan Biologi 2011 ini yang membuat gue semakin peka lagi jiwa sosialnya
-Terima kasih atas teman-teman yang Engkau berikan kepada hamba di UNJ ini (Untuk di jurusan gue, khususnya terima kasih banyak karena Engkau telah mempertemukan hamba dengan Kalika untuk membantu mengurus angkatan ini walaupun sampai saat ini kami semua belum sempat memiliki waktu untuk berkumpul 1 angkatan lagi seutuhnya...
-Terima kasih atas segala kepercayaan yang telah para kakak tingkat berikan, serta sambutan yang hangat di setiap perjumpaan kita

Terima kasih... Hanya itu yang bisa hamba ucapkan Ya Rabb...

Wednesday 23 November 2011

Aku hanya ingin melakukan apa yang menurutku benar.
Tidak peduli apakah aku sanggup atau tidak, aku hanya ingin melaluinya dengan sempurna.
Walau terkadang lingkungan yang tidak dapat mengerti.
Bahwa aku hanya ingin memberi.

Aku hanya ingin melakukan apa yang aku inginkan.
Tidak peduli harus bersimbah peluh ataupun darah, aku hanya ingin merasakannya.
Walau terkadang, Tuhan berkehendak lain.
Biarlah semua ini menjadi misteri Illahi.

Aku hanya ingin menjadi diriku.
Tidak peduli apakah ada yang membenciku, aku hanya ingin menunjukkan keberadaanku.
Walau memang tidak pernah ada manusia yang benar-benar diterima sepenuhnya.
Namun aku yakin mereka yang berhati mulia sanggup mengerti keadaanku.

Aku hanya ingin menganggap semua sebagai keluargaku.
Tidak peduli ia baik ataupun buruk sikapnya, aku hanya ingin berguna bagi mereka.
Walau terkadang, dibayar dengan luka.
Biarlah aku yang menanggung semua ini...karena keberadaanku tidak selamanya dibutuhkan...

Sunday 13 November 2011

Sisi lain

Aku ksatria yang terdampar
Melawan arah tak kurasa
Kuhentikan langkah dalam angan
ku menahan luka lama

Dalam gelap ku terdiam
Menahan sesuatu yang tak terkurung
Dalam hatiku pun murung
Karna dia bagian yang kelam

Aku tak pernah terluka
Namun sakit selalu kurasa
Karna aku dan dia
Adalah sebuah hal yang serupa

Aku hanyalah sampah
Bagi dia , aku sebuah raga
Aku hanya bisa resah
Karna aku tak kuasa melepaskan

Dua dunia yang berbeda
Tersimpan erat dalam tubuh fanaku
Menjadikan diriku
Tempat dia untuk melakukan apapun

(5 Februari 2010)

cahaya

Berada dalam dunia sepi nan gelap ini
Aku pernah bersama dengan sebuah bintang
Yang menemani dalam setiap hariku
Bersama dalam kegelapan yang membutakan mata

Dan kini terlepas sudah segalanya
Melangkah menjauh dalam kata-kata terakhirnya
Membuatku terlunta dalam panggung dunia
Panggung dunia yang fana ini

Kini sebuah cahaya kembali menemaniku
Sungguh berbeda yang kurasa
Begitu menentramkan bumi yang berguncang
Dalam sebuah kata-kata

Kini sesuatu baru kuketahui
Kata-kata terakhir itu untukku
Untuk menyadarkanku
Dan kini hanya bisa ku pijarkan sudah..

(24 Desember 2009)

Sebuah langkah kecil

3 tahun yang lalu...

Kita tidak lebih dari seseorang yang sudah tidak layak disebut anak-anak...

Tapi juga bukanlah seseorang yang sudah dewasa sepenuhnya...


6 tahun yang lalu...

Kita adalah tunas muda yang mulai tumbuh...

Menatap matahari dengan lebih tegak dari sebelumnya...


12 tahun yang lalu...

Bukankah kita sangat ingin tahu tentang dunia ini?

Ya...lengkap dengan fantasi dan daya khayal yang bergaung keras di langit-langit nalar...


17 tahun yang lalu...

Adakah yang masih ingat dengan wajah kita?

Turun ke dunia yang fana dengan tujuan yang satu,sebuah tantangan tuk mengabdi pada Yang Satu...


Kini...

Masa-masa itu telah lalu...

Masih segar dalam ingatan..namun itu hanya kenangan...


Dari yang selalu dilindungi..menjadi yang akan melindungi...

Yang diberi..menjadi yang memberi...

Yang dibimbing..menjadi yang membimbing...


Telah kita sempurnakan 12 tahun ini dengan meneguk manisnya sesendok teh luasnya samudra ilmu Illahi yang tak bertepi...

Semoga apa yang telah kita terima memiliki nilainya masing-masing di dunia luar yang akan kita arungi...

Dan dengan rahasia waktu yang menyembunyikan kepastian masa kita di dunia...Jadikanlah ia keberkahan tersendiri bagi kita..insan yang sedang memulai langkah kecilnya untuk bergerak bebas...


Langkah kecil untuk sebuah perubahan besar...

Langkah kecil untuk menunjukkan eksistensi kita kepada dunia..bahwa kita hidup...

Langkah kecil untuk diakui sebagai seseorang yang diperhitungkan...

Langkah kecil...untuk sebuah kepastian yang menunggu di ujung jalan kehidupan...


Sebuah pertemuan adalah awal dari sebuah perpisahan...

"Maka bertebaranlah kalian di muka bumi. Janganlah takut untuk kehilangan teman,karena sesungguhnya,di tempat yang menanti kalian nanti telah disiapkan pengganti bagi yang kalian tinggalkan." (dikutip dari Novel Ranah 3 Warna) Tanpa mengurangi sedikitpun rasa cinta kalian terhadap mereka yang kalian tinggalkan,namun justru akan semakin bertambah cinta kalian terhadap sebuah persahabatan.


(12 May 2011)

Cinta

Mata ini..
Tak sanggup untuk saling menatap lama
Kami takut terlena dengan keindahan di depannya..
Bukan kami angkuh,,
Tapi,karena ada hati yg kami jaga..

Telinga ini..
Tak sanggup bila mendengar suara dan tawanya..
Kami takut nasihat-nasihat manis yang kami bisikkan bukan karena-Nya, namun terselip setan di dalamya..
Bukan kami mencoba tuli dan tak peduli
Tapi, karena ada hati yang kami jaga..

Mulut ini..
Tak sanggup berkata manis dan manja.,
kami belum mampu berjanji mengukir cinta sehidup semati..
Bukan kami pengecut dan takut berdusta..
Tapi, karena ada hati yang kami jaga...

Tangan ini..
Tak sanggup berjabat dan meraih..
kami takut sentuhan lembut membuat kami lupa..
Dan setan mengikatnya sehingga tak sanggup lagi melepasnya..
Bukan kami sok suci,
Tapi, karena ada hati yang kami jaga..

Kaki kami...
Berat berjalan beriringan..
kami belum memilki arah untuk melangkah bersama..
Bukan karena kami tak percaya,,
Tapi, karena ada hati yang kami jaga..

namun, bagaimana dengan hati kami?
Walaupun kami tak saling melihat,mendengar dan berbicara,,
namun hati ini,. Bukankah sering bertemu di setiap ruang dan waktu?

Ya ALLAH,, Bukankah hati ini milik-Mu semata?

Maafkan kami yang sering mengingkarinya..
Walaupun rasa ini sering bersaing, Tapi kami tak sanggup Ya RABB, untuk menduakan hati-Mu

Ya ALLAH.. kau kirimkan kami cinta yang harus kami jaga hingga perjajian suci tiba,.

Cinta..
Membuat kami melihat tanpa mata, mendengar tanpa suara,,berbicara tanpa kata..
Hanya ada hati dan rasa..

Karena itu kami menjaga..Milik Allah Azza Wa Jalla

Menjaga dalam keikhlasan hati, menjaga dalam kesucian khayalan, menjaga dalam ungkapan lisan, dan menjaga dalam ekspresi diri..

seperti Fathimah dan 'Ali, saling mencintai dalam kerahasiaan yang paling rapat, kepasrahan yang kuat dan ikhtiar suci yang menemukan jalannya...denagn karunia ALLAH ! Jika kita husnuzhzhon pada-Nya..

"Katakanlah hai Muhammad: Jika adalah kalian mencintai ALLAH, maka ikutilah aku. Maka ALLAHakan mencintai kalian dan Ia ampuni segala dosa kalian. Dan ALLAH, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."(Ali 'Imran:31)


Saat kemampuan menikah belum di tangan, biarlah cinta berekspresi menjadi keshalihan,perbaikan diri hari demi hari.
Karena Allah telah berjanji :(dalan surah An Nur 26)

(Diambil dari FB Kak Rahman Fadli... Sebagai bahan renungan dan koreksi bagi diri sendiri yang selama ini telah salah menafsirkan cinta dan yang selama ini telah salah dalam menjalani cinta... Semoga cinta ini tetap suci untuk-Mu Ya Rabb... aamiin...)

Saturday 12 November 2011

Kubuka mataku dan mencoba tuk menatap mentari pagi yang membangunkanku...
Kusadari waktuku takkan lagi sama seperti hari kemarin...
Ku beranjak dan kumulai lembaran baruku...
Kucoba melupakan apa yang telah kulalui...

Aku berjalan keluar tuk menikmati segarnya udara di pagi hari...
Mencoba tuk mencari sesuatu yang dapat mengurangi hatiku dari dirimu...

Warna-warni bunga yang bermekaran...
Kutanyakan pada mereka "Apakah makna dari cinta?"
Dan mereka pun menjawab "Berasal dari keindahan yang tertangkap oleh matamu. Kau curahkan seluruh waktumu untuk ia yang kau cintai".
Dan aku pun bertanya lagi "Perlukah sebuah alasan untuk mencintai?".
Dan mereka pun menjawab "Katakanlah jika alasanmu adalah motivasimu. Maka mudah sekali tuk menjadikannya sebuah kebencian, karena setiap alasan memiliki sisi buruknya masing-masing".
Dan aku pun pergi meninggalkan mereka, kecantikan dunia...

Pepohonan hijau yang menjulang tinggi...
Kutanyakan pada mereka "Apakah makna dari cinta?"
Dan mereka pun menjawab "Berasal dari kesetiaan dan keikhlasan yang kau rasakan seiring dengan berjalannya waktu".
Dan aku pun bertanya "Perlukah sebuah alasan?"
"Alasan tuk mencintai hanyalah bagi mereka para budak. Kurasa, qalbu yang baik mampu melihat kebaikan yang ada di dalam kekasihmu hanya dalam sekejap pandangan".
Dan aku pun pergi meninggalkan mereka, hakikat kesetiaan..

Angin Timur yang membasuh lembut wajahku...
Kutanyakan pada mereka "Apakah makna dari cinta?"
Dan mereka pun menjawab "Berasal dari kelembutan akhlak, tercermin dalam perbuatan."
Dan aku pun bertanya "Perlukah sebuah alasan?"
"Katakan jika kau memiliki sebuah alasan. Ketika alasanmu itu hilang, apa yang kau lakukan?"
Dan aku pun pergi meninggalkan dia, kekasih yang menenangkan...

Air sungai yang mensucikan diriku dan hatiku...
Kutanyakan pada mereka "Apakah makna dari cinta?"
Dan mereka pun menjawab "Makna cinta adalah seberapa besar kau menghargai kekasihmu".
Dan aku pun bertanya "Perlukah sebuah alasan?"
"Alasan apa yang dibutuhkan untuk mencintai?Kau membutuhkan kekasihmu dan begitu pula sebaliknya. Itu bukan sebuah alasan, tapi itulah hakikatnya dari saling mencinta."
Dan aku pun pergi meninggalkannya, kekasih yang berharga...

Aku telusuri sungai itu hingga kutemukan akhirnya.
Lautan yang terbentang luas di hadapanku seolah membuatku tak berdaya...
Kudaki tebing di dekatku dan kutegakkan tubuhku di atasnya...
Kutarik nafas dalam-dalam dan berkata

"Wahai dunia...Aku telah mencintai seorang wanita tanpa sebuah alasan...
Aku membiarkan cintaku ini tumbuh sendiri seiring dengan berjalannya waktu...karena ketika cinta ini muncul, aku tak ingin terlalu diperbudak olehnya...
Namun waktu berkata lain...
Kami berdua tidaklah saling bertemu, namun geliat cintaku mengatakan bahwa kami sudah cukup bertemu...
Hingga akhirnya sulur cintaku seakan tertaut dengan hatinya...
Entah haruskah senang ataukah sedih, namun saat itu aku tersenyum bahagia...
Kucoba tuk menjalaninya dengan biasa, namun semakin lama ternyata aku merasa risih... Kurasakan bahwa tidak seharusnya aku menjalaninya seperti ini dan aku pun mulai merasa tak pantas...
Aku ingin meninggalkannya, ia yang begitu kucintai...
Namun pada akhirnya aku terus lagi kembali padanya...
Dan kini, aku benar-benar merasa bahwa aku tidak mungkin lagi bertahan dalam rasa bersalahku...
Dan untuk yang terakhir kalinya, aku ingin mengatakan bahwa aku benar-benar mencintaimu... Semoga apa yang kulakukan ini berlandaskan cintaku kepadamu... Mengertilah bahwa akupun tak ingin kita melangkah lebih jauh lagi dalam jalur yang tidak dibenarkan... Semoga dirimu selalu dilindungi dalam naungan-Nya... "

Aku pun berjalan pulang kembali menuju rumahku...
Aku sucikan diriku dan bersimpuh...
Bersimpuh untuk kembali mensucikan cintaku hanya untuk-Mu...
Ampunilah hamba yang sempat melupakan-Mu...

Sunday 30 October 2011

DB dan Bakti Sosial "MIPA BERBAGI" :D

Udah lama nih kagak "ngetik" lagi disini,hehe. Bawaannya sepi bgt abisnya -___-

Yowes, lanjut saja.
Semua ini tak lain karena kesibukan gue (hasseeek dah sibuk) dengan amanah yang terus menerus datang tanpa henti. Tapi tak apalah, karena ini adalah pengalaman dan juga kesempatan yang tidak semua mahasiswa bisa dapatkan.

Semua ini dimulai dengan "titel" gue sebagai Ketua Angkatan Bio 2011. Dan dari sinilah semua cerita bermula.

Awalnya gue gatau mau kemana dan mau ngapain di UNJ. Dan akhirnya, saat ada kesempatan untuk berkontribusi, mulailah gue bergabung dengan para tutor DB. Eits, sebelumnya pada tau gak apa itu DB?? DB itu singkatan dari Desa Binaan. Sebuah program kerja dari TAnK MIPA (Tim Aksi nya Kampus MIPA) yaitu mengajar kepada anak-anak SD dan SMP yang berada di sekitar lingkungan kampus. Kebetulan gue mendaftarkan diri sebagai pengajar di kelas 6 SD. Dan beruntung, anak-anaknya lucu-lucu semua,hehhe. Dan juga anak-anaknya pada mau belajar. Benar-benar ngerasain deh perasaan kesulitan yang mereka hadapi dengan semangat belajar mereka yang sangat tinggi.

Namun, keceriaan selama mengajar di DB dalam 3 minggu terakhir ini terganggu akibat amanah dari MUA (Masjid Ulul Albaab) alias LDK nya MIPA. Disini, gue mendapatkan amanah sebagai wakil ketua IM2 (Ikatan Mahasiswa Muslim). Yaah,,lumayan lah.. Walaupun belum terlalu sibuk, tapi efeknya besar banget dari IM2 ini. Dan juga ada amanah lagi dari TPM (Tim Pembela Mahasiswa) sebagai staff perkap untuk acara SJF(Scholarship and Job Fest) pada pertengahan November nanti.. Dan amanah yang baru saja tertuntaskan namun cukup menyita pikiran juga adalah amanah sebagai Koor.Perkap di acara Bakti Sosial MIPA BERBAGI.

Acara 1 angkatan 2011 se FMIPA yang targetnya adalah warga sekitar UNJ kampus B. Sebagai Koor.Perkap, gue ga sendirian. Gue berpartner dengan Kalika, Koor.akhwat Biologi 2011 alias partner gue juga di jurusan. Dan juga ada 20 kawan lagi sebagai staff perkapnya. Namun, tetap saja, gue pikir tanpa Kalika, perkap ga akan berjalan sebaik ini. Yaa, walaupun tipikal dia itu agak keras kepala, tapi mungkin karena pengaruh dari awal pertama kali masuk UNJ langsung berpartner dengan dia sebagai Ketua Angkatan dan juga Koor.wat Bio 2011, gue ngerasa lebih nyaman dan tenang kalau bekerjasama dengan dia.

Dan posisinya kemarin ketika perjalanan acara MIPA BERBAGI adalah, dia sebagai MenKeu Perkap,hehehe. Tapi amat disayangkan saja karena di perkap, staff yang ikhwannya cuma ber4 dan semuanya pada gabisa bantuin terbentur masalah jadwal kuliah. Akhirnya yang belanja macam-macam sembako ya gue dan Roni (Ketua Angkatan Kimia 2011) yang menjabat sebagai Koor.Acara dari MIPA BERBAGI.

Yaa,,masalah lelah fisik mungkin memang Roni yang berpengaruh besar dengan berbagi keadaan sama gue. Tapi masalah mental, mungkin kalau tidak ada Kalika, gue udah mengundurkan diri sebagai Koor.Perkap di acara kemarin ini.
Bagaimana tidak, KetuPlak nya "*gung S*ptian Ardi" (Ketua Angkatan Fakultas MIPA 2011) aja ga komitmen sama amanahnya. Dia masih sempat-sempatnya pergi ke acara pribadinya ketika para staff di bawahnya membutuhkan dia. Yaa kalau boleh bilang "Mana tanggung jawab lo!", gue bakal teriak di depan mukanya disertai bogem mentah yang meluncur -____-
Gimana gue kagak kesel, dia (Agung) bilang dia yg mau minta izin dan nyari tempat buat menyimpan sembako sampai hari H. Namun dia melakukannya dengan salah dan teledor sehingga gue sebagai Koor.Perkap yang kena marah sama pengurus MUA. Ya, intinya si KetuPlak ini lalai dalam tugasnya dan juga banyak kekurangan lain yang tidak dia penuhi.
Di tengah tekanan seperti itu, partner gue lah yang berjasa besar untuk menyemangati gue dan juga terus mendukung gue untuk tetap berkontribusi hingga acara selesai.

Sepertinya apresiasi dan "special thanks" harus gue tujukan kepada dia. Mungkin terima kasih saja tidak cukup, tapi gue juga gatau harus gimana lagi. So, thank you so much for all your advice and your spirit that influence my soul, so I can get through all of this problem and still have some spirit to face this life :) I hope you will stay here, in Biology UNJ till all of us from 2011 graduated from our lovely University.

Jahat bgt kalo ampe semuanya lulus -___- Yaa,,pokoknya bisa bersama teruslah minimal 4 tahun ke depan (kan kalo lulus dalam 4 tahun mantep tuh :D)

-Kresnada

Sunday 4 September 2011

Ada beberapa hal yang tertinggal...
Ketika waktu membiaskan yang kau rasakan...
Ketika waktu menjatuhkanmu dalam ketidakmampuan...
Dan ketika waktu merobohkan sendi-sendi kehidupan yang kau miliki...

Tak ada lagi kata di antara pandangan mata...
Hanya tatapan lesu yang jatuh dalam kehampaan...
Tak ada lagi isyarat yang kau selipkan dalam bicara...
Hanya kata-kata kosong tak bermakna yang terucap...
Tak ada lagi degup jantung yang menggelora ketika mata bertemu mata...
Hanya semilir angin kosong yang membawa terbang jauh hatimu...

Ibarat dunia yang mengangkatmu tinggi menyentuh puncaknya...
Seketika itu pula kau jatuh menuju palung laut terdalam...
Kau lemparkan tanganmu menuju tepian...
Hanya luka dan luka yang terus kau dapat...
Lalu kau pijakkan kakimu di tepian tebing sebelum menyentuh lautan...
Namun hanya derita dan derita yang kau rasakan...
Kau coba raih sebuah batu dengan tangan penuh luka...
Namun hanya kehilangan yang kau rasakan teramat sangat...
Dan sekali lagi kau coba kaitkan kakimu dengan tebing yang curam...
Sebuah kehilangan yang mendatangimu dalam senyuman kematian...

Menangislah... Dia yang kehilangan separuh anggota tubuhnya...

Ia nyalakan kembali semangatnya sebelum laut menimangnya dalam keputus asaan...
Hanya air mata yang mampu menggambarkan suasana hatinya...
Ia putar kembali rekaman kehidupannya...
Tentang Cintanya...
Dimanakah dia?
Tak ada kah aku terlintas dalam benaknya?
Sudahlah, aku hanya lelaki yang hampir memeluk maut...
Tentang temannya...
Dimanakah mereka?
Tak ada kah aku terlintas dalam benak mereka?
Sudahlah, senyum mereka sebagiannya adalah penghinaan...

Sesaat sebelum menyentuh lautan, aku mendengar sebuah suara...
Aku pikir itu hanyalah halusinasi mereka yang dekat dengan kematian...
Dan kini kurelakan lautan menyimpan tubuhku erat-erat...
Aku hembuskan nafasku yang terakhir dalam lautan seraya berkata...

Kepada ia yang pernah kucintai... Kutinggalkan engkau dalam dunia ini...
-Aku hanyalah manusia yang tidak pernah merasa pantas bagimu... Dan aku selamanya tidak akan pernah merasa pantas...
-Maka, sekiranya engkau mendengar kabar kepergianku... Aku tidak mau melihat wajahmu di sekitar pembaringan terakhirku... Duniamu jauh di atas sana... Sedangkan aku hanyalah hama di lapisan dunia bawah...
-Pergilah... Katakan bahwa kau tidak pernah menemuiku dan tidak pernah mengenalku... itu jauh lebih baik untuk kehidupanmu...

Kepada mereka yang pernah kukenali... Kutinggalkan kalian dalam dunia ini...
-Aku bukanlah seorang teman yang baik... Bahkan aku tidak pantas untuk kalian sebut sebagai "teman"...
-Kenyataannya adalah bahwa aku hanya seorang yang berusaha untuk mengenal kalian...bukan berteman... Dan aku pun tidak pernah bisa memberikan hal yang terbaik bagi kalian semua... Sebuah kenyataan pahit yang terbayarkan oleh luka dan duka yang mendalam... Kepergianku akan seperti kapas yang tertiup angin... Terbang jauh dan terlupakan...

Kubuka mataku sejenak dalam kaca biru...
Dan kupejamkan untuk selamanya...


Hari-hari pun berlalu...
Aku melihat cahaya putih menutupi penglihatanku...
Apakah ini kehidupan setelah mati?
Dimanakah aku berada?

Tatkala berkumpul semua jiwaku,aku tersentak...
Dua sosok manusia yang kukenal tertidur di sampingku...
Yang satu penuh dengan bekas air mata...
Dan yang satu lagi penuh dengan semburat kelelahan yang amat mendalam...
Dan ramai di sekitar mereka,terlihat segerombolan orang-orang...
Para sahabatku...

"Apakah tadi itu semua mimpi?"

Aku coba gerakkan seluruh anggota badanku...
Ya..Aku bisa menggerakkan semuanya...
Namun hanya beberapa saat dan aku menyadari...
Ini bukan mimpi...

Dan kulihat lagi wajah kedua malaikat penjagaku...
Tak terasa air mata ini deras mengalir...
Wahai Ayah... Wahai Ibu... Aku masih hidup...
Wahai Ayah... Wahai Ibu... Aku ingin melihat senyuman di wajah kalian sekali lagi...
Sekali dan mungkin yang terakhir kali...
Wahai Ayah... Wahai Ibu... Aku ingin mengatakan ini secara langsung kepada kalian, namun aku malu...
Aku mencintai kalian lebih dari apapun...

Dan begitulah semuanya terjadi begitu cepat...
Seisi ruangan itu terkejut...
Melihat sesosok lelaki yang tersenyum disertai air mata yang mengalir di pipinya...
Dan hawa dingin dengan cepat memenuhi ruangan itu... Layu...

Wednesday 31 August 2011

Aku berjalan dengan langkah lelah menuju kamarku...
Aku hamparkan tasku dan kurebahkan tubuhku di peraduanku...
Sejenak aku memandangi langit-langit ruangan itu...
Kuhela nafasku dan kupejamkan mataku..mengenang apa-apa yang telah berlalu...

Beberapa kali aku tertawa mengingat kejadian-kejadian yang telah lalu...
Namun kali ini berbeda...
Sebuah kejadian dimana aku tidak akan pernah bisa menghapusnya dari memoriku...
Semua tentang kamu...

Seperti anak kecil yang melihat sesuatu yang nampak sama seperti yang biasa ia lihat...
Tidak ada sesuatu yang menarik kala itu di mataku...
Bagiku kau layaknya bunga yang biasa bermekaran di kebun hatiku...
Dan aku terbiasa tuk melihatnya hingga tak ada yang membuatku terkesan...

Waktu berjalan hingga ia mengatakan sesuatu kepadaku...
Salah satu bunga itu telah merubah dirinya dan menutupi dirinya...
Aku tak terlalu menanggapinya dan kuanggap itu hanyalah angin lalu...
Hingga kusadari bahwa kau lah yang dimaksud...

Kau tahu? Aku tidak pernah merasakan sesuatu seperti ini sebelumnya...
Seperti sesuatu yang terpendam memaksakan dirinya untuk keluar...
Aku pun tidak terlalu bisa menggambarkan keadaanku saat itu...
Yang kutahu, setiap aku mengingat namamu, aku hanya ingin melakukan sesuatu untukmu...

Waktu pun terus berjalan...
Entah mengapa aku berusaha tuk mengingkarinya...
Namun lihatlah, ia terus tumbuh tanpa perlu kusiram dan kujaga...
Ia tumbuh dan tumbuh hingga akhirnya mekarlah sudah menjadi Wijayakusuma...

Dirimu...
Tanpa kusadari, banyak perubahan dalam diriku selama aku mengenalmu...
Dan semakin banyak lagi ketika kusadari bahwa aku mencintaimu...
Hingga akhirnya, aku tuliskan semuanya dalam kata-kata...

Aku tuliskan ini semua hanya untukku...
Aku tuliskan agar aku merasa telah menyampaikan seluruh isi hatiku padamu...
Namun kata adalah terbatas...
Tanpa ekspresi...tanpa emosi...

Aku selalu terpana melihat kecantikan Bulan purnama...
Ia putih dan bersih...
Dan selalu membawa ketenangan tiap kali aku melihatnya...
Hingga aku mengibaratkan dirimu layaknya Bulan purnama di langit malam...

Dan aku teringat akan sebuah dongeng dikala aku masi kecil dulu...
Sebuah dongen tentang Matahari dan Rembulan yang sangat ingin untuk bisa bersama...
Namun keadaan membuat mereka terpisah satu sama lainnya...
Dan aku pun mengibaratkan diriku seperti Matahari...

Hari-hari terus berlalu...
Dan aku menyimpan syairku dalam kertas hingga kutuangkan ia di tempat ini...
Bulan demi bulan pun berlalu...
Dan aku semakin yakin bahwa sepertinya hanya aku yang memiliki perasaan ini..kau tidak...

Hingga suatu hari, seseorang menegurku...
Ya, dia adalah teman dekatmu...
Ia menegurku atas syairku...
Dan kupikir ini adalah waktunya bagiku untuk berhenti...

Dan kusimpan sudah semua yang telah kutulis untukmu...
Kutaruh dalam sebuah kotak kecil usang di lemari kecilku...
Sempat ku berfikir untuk menghanguskan semuanya...
Ya...pilihan yang seharusnya kuambil dari sejak awal aku tahu...

Banyak yang kulalui semenjak hari itu berakhir...
Entahlah...
Berusaha untuk kulupakan namun tak ada yang bisa kulakukan...
Antara iya dan tidak...

Hingga ternyata kita semakin dekat...
Dan tiba saatnya kita berpisah dengan seluruh teman seperjuangan...
Beberapa hari sebelum itu, kuberikan engkau sebuah surat...
Kusembunyikan dan kuharap kau membukanya tepat waktu...

Namun kau membuka sebelum waktunya...
Dan kita kembali lagi dalam masa yang sama...
Aku benar-benar merasa ingin menghapus semua sisa kenangan...
Semuanya sekalipun itu harus melepaskan tanganku ataupun menghancurkan kakiku...

Namun pada suatu hari, kau memberikanku sesuatu...
Sebuah buku...
Sebuah buku dengan corak yang kucintai amat sangat...
Dan juga secarik kertas yang terselip di halaman depan...

Aku tidak tahu haruskah aku senang ataukah sedih...
Aku bukanlah seseorang yang terlalu yakin dengan diriku sendiri...
Dan kucoba tuk memberanikan diri...
Perlahan, kubuka kertas itu dan kubaca...

Seperti seorang tentara yang terkepung oleh musuh dari segala arah...dan ditikam...
Itu yang kurasakan ketika aku membaca surat darimu...
Sederhana...
Hanya sebuah syair...

Kucoba tuk mengingat kembali apa yang sedang kubaca...
Aku seperti mengenalinya...
Kuputar ulang ingatanku...
Ah! Awalannya merupakan syair yang dahulu kurangkai...

Aku hanya bisa terdiam dan mematung...
Aku tak kuasa tuk melanjutkannya...
Seperti merobek kembali luka yang hampir sembuh...
Aku benar-benar tak berdaya dibuatnya...

Kau mengiyakan perumpamaan yang aku buat dahulu...
Dan kau melanjutkannya dengan bahasamu sendiri...
Lalu apalagi yang dapat kupikirkan selain sebuah tanda?
Bahwa kau pun memiliki hal yang sama seperti aku kepadamu...

Namun waktu terus berlalu...
Semakin aku berusaha mengenalmu dan mencintaimu...
Semakin aku merasa tidak pantas di hadapanmu...
Kau lebih baik tidak pernah bertemu denganku...

Aku bangkit dari peraduanku dan kubersihkan diriku...
Aku bersimpuh di hadapan-Nya...
Dan kukatakan semua yang ingin kukatakan...
Harapanku...dan kesedihanku...

Aku selalu berdo'a "Seandainya ia yang terbaik bagi hamba, dekatkanlah... Namun jika tidak, maka jauhkanlah hamba Ya Rabb..."
Namun aku hanya mendapatkan abu-abu...
Dan juga tetes air mata yang sia-sia...

Maka kini,izinkanlah aku mengikis namamu dari taman hatiku...
Untuk membebaskan hatiku dan juga hatimu...
Bukankah aku ini hanyalah bayangan bagimu?
Tidak ada...

Monday 29 August 2011

Untukmu, Kekasihku...

Aku terdiam dalam suatu masa di sebuah malam yang tenang...
Rembulan begitu indahnya menemaniku dalam keadaan penuh...
Langit malam yang terang dan bintang yang bertaburan...
Seakan berusaha menghibur jenuhnya hati ini akan siang hari...

Aku coba gerakkan tanganku tuk melukis di udara...
Ku coba dan terus ku coba tuk melukiskan wajahmu...
Aku pejamkan mataku dan kuhela nafasku dalam...
Aku mencoba tuk mengingat kejadian yang kita lewati bersama...

Tapi, tunggu dulu...
Apa yang terjadi padaku?
Tanganku kaku...
Dan bahkan aku tidak dapat mengingat bagaimana senyummu itu indah menghiasi wajah cantikmu...

Wahai kekasihku...
Seandainya kau mengetahui hal ini, apa yang akan kau lakukan kepadaku?
Seakan aku tidak lagi menaruh perasaan ini kepadamu...
Dan aku bukanlah seorang yang mampu mengatakannya secara jelas...

Wahai kekasihku...
Apakah ini yang bernama rindu?
Ketika aku mengingatmu,sesak sudah dadaku...
Dan degup jantung yang tak teratur...

Wahai kekasihku...
Percayakah engkau akan cintaku kepadamu?
Maka izinkanlah aku tuk mengikis namamu...
Mengikisnya dari hatiku...

Biarkanlah hanya Allah yang mengetahui seberapa besarnya cintaku kepadamu...
Dan disini aku akan berusaha menjadikan hatiku tawar kembali seperti sedia kala...
Seperti saat sebelum Allah mempertemukan kita...
Namun izinkanlah aku tuk menyandingkan namamu di setiap do'aku...

Wahai kekasihku...
Jika waktunya telah datang, aku akan datang kepadamu...
Dengan segala hal yang kupegang teguh...
Dan dengan niat untuk memuliakanmu di sisiku...

Izinkanlah kali ini aku mencintaimu dengan sederhana...
Dengan segala keterbatasan antara kita...
Aku ingin membebaskan hatiku dari ikatan yang tak terlihat...
Begitu pula denganmu...Bebaslah seperti sedia kala...

Dan begitulah malam yang terang itu berakhir...
Aku tertidur disamping do'aku dan makam dari hatiku...
Aku melihatmu...berada di sampingku kala itu...
Walau dalam mimpi, harapan itu tetap tumbuh...

Tuesday 5 July 2011

Sajak #1

Kerinduanku seperti tumbuhan di padang pasir yang merindukan hujan menyirami setiap jengkal dari tubuhnya...

Setiap detik yang kuhabiskan di depan penaku,tetap tak dapat kutemukan tafsir terindah untuk dirimu,wahai Kekasihku...

Kerinduanku adalah benih yang kutanam dalam taman dimana kita pertama kali berjumpa...Aku yakin ia telah menjadi bunga yang cantik sekarang...

aku telah terjebak dalam pikiranku yang berusaha menafsirkan tentang cinta...Dan kusadari,semua kembali kepadamu...

Pagi kembali menyambutku dengan kecupan hangat di keningku...Membawaku kembali pada kenyataan bahwa aku mencintaimu...

Sambutlah uluran tanganku dan berdirilah...Kau harus berjuang untuk apa yang kau impikan...

Namun aku takut bahwa aku mengimpikan dirimu...Terkadang aku mengecilkan hakikat keberadaanku sendiri...

Aku sembunyikan luka yang tercipta tatkala kita terpisahkan ruang...Aku pikir dengan suaramu saja itu akan mengembalikannya ke sedia kala...

Waktu berjalan lambat ketika aku telah mengungkapkan rahasia hatiku kepadamu...Lalu apalagi yang dapat kulakukan? Terkadang air matapun tak kuasa aku dapat menahannya...

Sajak adalah kuburan bagi para penyair...Mereka yang merindukan cintanya,dan amat sayang dunia membunuh mereka secara perlahan dalam kesendiriannya...

Aku takut jika ternyata aku dianggap menduakan Tuhanku...Karena sungguh,dirimu selalu tergambar di alam bawah sadarku...

Dan setiap pecinta adalah pengembara...

Aku selalu berharap bahwa engkau adalah tempat peristirahatan terakhirku...Ketika akhirnya ajal menghampiriku dalam wajah bahagia...

Apalah artinya harapan...Aku takut dunia kembali menertawakanku dalam pekat malam...

Dengarkanlah nyanyian musim semi...Riang gembira,seperti ketika hatiku menyambutmu pulang...

Setelah musim dingin yang putih dan membekukan itu mengurungku,aku tahu bahwa engkau kembali dengan kehangatan yang kubutuhkan...

Seringkali aku lupa bahwa kita belum diikat atas nama agama...

Tetapi jauh di dasar hatiku,pemantik semangatku untuk maju adalah untuk memuliakanmu di sampingku...

Cinta seringkali membuatku berkhayal tentang masa depan kita...

Entah mengapa,hanya hal-hal buruk yang selalu terbayangkan...Aku hanya tidak mau terlalu berharap...

Harapan yang kau junjung setinggi langit akan membantingmu ke sebuah "Danau Kefanaan" ketika tidak mampu kita capai...

Mungkin itulah pengertian dari cinta yang tak bertemu...

Apalah gunanya pantai yang indah dengan deburan ombak yang memanjakan telingaku dan cahaya matahari yang membasuh mataku dengan lembut jikalau aku hanya sendiri disana...

Apalah gunanya terumbu karang dengan warnanya yang mempesona disertai ikan-ikan kecil di sekitarnya yang malu-malu tuk keluar jika lagi-lagi aku hanya sendiri disana...

Aku selalu berfikir bahwa waktu berjalan sangat cepat...Namun ketika aku menemukanmu,sepertinya aku salah...

Aku ingin mengetahui apa yang tersembunyi di balik dadamu...Adakah ia berdegup ketika terlintas namaku di matamu?

Aku tidak percaya dengan logika yang selama ini kuagungkan...Dalam cinta,ia membuatku sakit hati...

Cinta selalu disamakan dengan Mawar Merah yang bermekaran indah...Namun aku menganggapmu sebagai Wijayakusuma...

Aku sangat takut untuk membuka pintu pelataran hatimu...Mungkinkah ia sudah penuh sesak?

Aku selalu berfikir bahwa aku tidak pantas dengan semua manusia yang aku cintai...Salahkah jika aku seperti itu?

Karena yang ku ketahui,aku bukanlah satu-satunya...Namun mengapa aku memilihmu?

Aku pernah mendengar syair tua bahwa cinta tidak butuh alasan...

Tetapi sepanjang perjalananku,aku mencintai karena itu kebutuhanku...

Bolehkah aku mengakui sesuatu?

Bukanlah rambut panjangmu itu yang meluaskan pandanganku...Aku pun lupa seperti apa rambutmu itu...

Bukanlah mata indahmu yang melumpuhkanku dalam satu kedipan waktu...

Bukanlah pipi merahmu yang membuatku lemah tak berdaya...

Bukanlah hidung manismu yang membuatku diam membisu terpana...

Bukanlah bibir merahmu yang menjadikan pandanganku tak berpaling pada yang lainnya...

Bukanlah jari-jemari lentikmu yang menyentuh hatiku yang terdalam...

Bukanlah tubuh indah semapaimu yang menciptakan decak kagum dalam benakku...

Bukan pula kaki jenjangmu yang membuatku terpaku di Bumi ketika melihatmu...

Hanya hatimu yang membuatku seolah pernah bertemu denganmu dan membuatku merasa kita terpaut satu...

Wednesday 29 June 2011

Aku disini menulis sebuah surat
Kurangkai dengan balutan kewibawaan
Kuhimpun menjadi satu dengan kelembutan
Dan kurapihkan dengan penuh kasih sayang

Aku disini menulis sebuah surat
Surat untuk para penguasa
Yang mengendalikan tanah kelahiranku
Di balik semua sandiwara yang mereka sajikan

Aku disini menulis sebuah surat
Sebuah surat yang kuharap menyadarkan mereka
Dari segala hal yang telah mereka lakukan
Tanpa ada melihat ke bawah sedikitpun

Wahai kalian diatas sana
Tengoklah kami,lapisan dunia yang kalian pimpin
Kami berusaha mengikuti walaupun itu menyiksa kami
Sadarkah kalian bahwa kami memiliki batas?

Dan jika saatnya kan tiba
Seluruh dunia akan bergetar dan berhenti bergerak
Saksikanlah langkah kami wahai penguasa!
Kami menyongsong dunia baru impian kami!
Dengan apa dayaku tercipta?
Bangkit dari dalam debu
Menghempaskan bebatuan yang menutupiku

Dengan apa aku bertahan?
Dikala tiada lagi penyangga dalam raga
Sesuatu meresap melalui buhul-buhulku

Kepada siapa aku berjalan?
Terombang-ambing dalam lautan dunia
Kaki lemah ku pun merasa tak sanggup

Kepada siapa aku tertuju?
Hanya dengan dua petunjuk
Dapatkah aku kesana?

Dengan siapa aku akan bertahan?
Dunia ini fana,namun bukan akhir dari keberadaanku
Di kala perpisahan menjemput,masihkah ada disana menantiku?

Monday 27 June 2011

Selamat malam! Kubayangkan wajahmu samar2 di balik pekatnya malam ini...

Apakah aku salah? Di mata ku,bulan menjadi 2 ketika aku membayangkanmu...

Tetapi,aku hanyalah seorang pemimpi yang berlari dari kenyataan...

Yang ku ketahui adalah aku yang semakin tidak mengenali diri sendiri..

Dan mungkin,kali ini kubiarkan malam secara perlahan menghapus ingatanku...

Tidak tidak tidak...Itu tidak cukup...

Haruskah aku meninggalkan raga ini? Aku mulai merasa lelah...

Tidak,bukan karena engkau,tetapi pikiranku mengatakan bahwa aku tidak seharunya berada disini...

Mungkin saja pikiranku salah,tapi aku lebih percaya dengan itu...

Kau tahu,aku tersesat dalam bayangan yang kuciptakan...

Dan yang pasti,aku termakan akan kata-kata yang terngiang di dalam pikiranku...

Berikan aku satu hal yang membuatku mengurungkan niatku,dapatkah kau memberikannya?

Yasudah,tidak usah kau jawab,itu terlihat tidak berguna sama sekali...

Lagipula,aku hanyalah lelaki yang terikat lidah dan pikirannya...Mereka berdua tidak bebas...

Semua terlihat seperti tertahan dan terlalu tidak sempurna...

Bukankah sesuatu yang tidak sempurna itu hanyalah sampah?

Silahkan buang diriku ke tempat yang kau inginkan...

Pasti tidak akan ada satu pun manusia yang akan mencariku...

Monday 20 June 2011

Aku...

Setiap manusia menggariskan lingkarannya masing-masing...
Namun tiap-tiap mereka hanya memiliki dua lingkaran...
Satu untuk diri mereka sendiri...
Satu untuk yang mereka pilih...

Lingkaran untuk diri sendiri...
Besarkah? Atau kah kecil?
Dimana sebenarnya esensi kehidupan baginya?
Bukankah dunia tercipta begitu luasnya?

Lingkaran untuk yang mereka pilih...
Seperti apa kah mereka yang akan engkau pilih?
Mengapa engkau memilih mereka?
Lalu apa tujuanmu memilih mereka?

Besar atau kecilnya diriku adalah cermin dari ia yang menggambarku...
Sebesar apa kehidupan baginya,itulah aku...
Setiap detail terkecil hingga hal yang tidak diperhatikan adalah nilai bagi keberadaanku...
Dan dengan pandangan dia akan dunia yang menciptakan persepsinya sendiri dalam akal...

Mereka yang aku pilih adalah mereka yang mengakui keberadaanku...
Yang menyertaiku dan yang terlibat dalam hatiku maupun duniaku...
Aku menggunakan ini sebagai pertanda bahwa mereka adalah kebahagiaan tersendiri dalam hidupku...
Dan dengan memilih mereka,aku akan bahagia jika jiwaku dapat dipertaruhkan bagi mereka...

Di setiap detik dan helaan nafas yang ku hembuskan...
Di setiap langkah dan derap yang kuayunkan...
Di setiap kedipan dan pandangan yang ku hamparkan...
Aku bahagia jika dapat mencintai kalian sepenuhnya...

Hanya ada satu yang menghambatku untuk mengungkapkannya...
Aku tidak pandai berbicara sama sekali dengan perasaanku...
Aku tidak mengenal kata dalam lisan...
Perbuatanku membuatku semakin ingin melakukan yang lebih... jauh lebih berarti...

Namun aku manusia,sama seperti kalian...
Suatu saat,aku pun ingin dianggap lebih...
Namun kekeliruan yang teramat sangat besar yang terjadi...
Beberapa dari kalian menjauhiku...

Tahukah kalian?
Seberapapun luasnya dunia...
Seberapapun dalamnya lautan...
Ketika aku kehilangan salah satu dari kalian,semua seakan sia-sia...

Dan selama apapun aku berusaha menyelami diriku...
Apapun yang terjadi,aku tidak bisa memungkiri bahwa aku akan menyalahkan aku...
Dan pada akhirnya,kalian akan menjauhiku karena aku yang menyalahkan diriku sendiri...
Aku hanya ingin...menjadi apa yang kalian harapkan,apapun itu resikonya...

Terkadang aku berfikir untuk pergi selamanya dari hadapan kalian...
Berpura-pura gila dan pergi dari tempat ini sepertinya pilihan terbaik...
Namun aku menjadi manusia yang tidak utuh...
Karena aku telah melepaskan keyakinanku untuk dapat melindungi kalian...

Aku bukan raga tanpa jiwa...
Sekalipun itu akan menghentikanku,aku akan berjuang...
Aku akan berusaha menyingkirkan hambatanku...
Hingga ia yang pergi...atau aku yang akan terhentikan...

Saturday 4 June 2011

Hakikat Waktu

Yang dibelakangku...
Waktu yang tak tergantikan dan aku tidak menyesalinya...
Dengan kekuatan yang menyertai kepergiannya...
Aku berharap sesuatu yang lebih baik di hadapanku nanti...
Dan aku mengulangnya dalam ingatan...
Agar tidak ada lagi kebodohan yang akan kuulangi...

Yang bersamaku...
Waktu yang memaksaku untuk berjuang keras...
Dengan kekuatan yang mengiringi langkahku...
Aku berharap apa yang kulakukan menjadi yang terbaik...
Dan aku mengulangnya dalam kenyataan...
Agar kebodohan yang telah lalu tidak lagi kulakukan...

Yang dihadapanku...
Waktu yang membuatku mengimajinasikannya dalam alam bawah sadarku...
Dengan kekuatan yang belum aku ketahui maknanya...
Aku berharap sesuatunya menjadi jauh lebih baik...
Dan aku mengulangnya dalam setiap do'aku...
Agar kebaikan selalu menyertai setiap langkahku kelak...

Saturday 28 May 2011

Tentang hatiku

Aku menantimu..
Dengan setiap kata yang kutorehkan pada selembar kertas kehidupan,aku menantimu..
Di setiap detik yang kulewati,aku mengingatmu..
Di setiap masa yang kuhabiskan,kuharap itu denganmu

Aku layaknya matahari dan kau adalah sang rembulan putih bersih..
Matahari dan rembulan adalah bukti nyata tanda sebuah kesetiaan..
Terpisahkan oleh jarak dan waktu yang terukir kekal dalam Lauh Mahfudz..
Dan seandainya rembulan tahu,matahari ingin sekali bertemu dengannya untuk meneduhkan cahaya yang ia pancarkan..
Namun itu semua hanyalah harapan belaka..
Hanya sang matahari dan tuhan yang tahu ini semua..
Tak ada yang sanggup merubahnya untuk saling bertemu..
Namun tuhan berkata "Akan Aku kabulkan permintaanmu untuk menemui sang rembulan,wahai matahari. Namun,pertemuanmu adalah pertanda buruk bagi manusia. Maukah kau tuk tetap bertemu dengan sang rembulan?"
Dan matahari pun menjawab "Aku mau Wahai Tuhan Semesta Alam. Obatilah kerinduanku terhadap dirinya ini Ya Rabb.. Aku mencintainya.. Biarkanlah aku menemuinya untuk mengungkapkan perasaan ini kepadanya.. Aku tak sanggup bila menahan ini terus menerus.. Biarkan aku mengatakannya walau satu kali saja.. Dan aku mohon,bukakanlah hati sang rembulan untukku ya Rabb,seandainya engkau meridhainya untuk selalu tetap bersamaku.."
Tuhan pun lalu berkata "Baiklah,akan aku kabulkan permintaanmu wahai matahari,namun kau harus bersabar. Waktumu untuk bertemu dengannya masih cukup lama. Kau persiapkan saja dirimu untuk dapat memasuki tempat keabadianKu."
Dengan sedikit kesal,matahari bertanya "Bagaimana caranya aku dapat mengatasi kerinduan ini Ya Rabb?"
Lalu dengan tersenyum,Tuhan menjawab "Ingatlah Aku dan janjiKu terhadapmu,niscaya engkau akan lebih tenang"
Dan matahari pun berkata " Dan apabila cinta datang tepat pada waktunya,segalanya pasti akan lebih indah... Izinkanlah aku mengungkapkannya..walau sekali saja..."

(19 September 2010)

Cinta

Sebuah kekeliruan ternyata telah mendampingi diri ini...
Telah cukup lama...dan akhirnya kini terungkap...
Aku yang selama ini begitu rapuh
Ternyata jauh lebih rapuh daripada apa yang kuketahui

Apa yang kau anggap 'cinta'?
Apakah hanya sebuah ekspresi dari segala macam perasaan?
Ataukah hanya sebuah kata manis yang menyejukkan telinga?
Atau hanya sebuah alat untuk memanipulasi seseorang?

Seperti itukah arti cinta bagimu?
Tidak!
Cinta tidak perlu definisi
Karna Cinta sudah cukup bagi dirinya

Tak ada suatu kata yang pantas untuk mengartikan Cinta...
Karna Cinta adalah muara dari berbagai macam ekspresi dan segala harapan...
Namun jika kau telah sepenuh hati tuk mengatakan 'Cinta' untuk seseorang...
Kau menyatakan telah sangat ingin memberinya sesuatu yang berharga...

Cinta adalah cinta
Tidak ada yang sanggup tuk mengartikannya
Karna cinta hanya mencukupi dirinya dengan cinta
Cinta yang berbagi adalah suatu ikatan
Ga nyangka udah H-3 aja dari SNMPTN TERTULIS. Woaaaww...cepet bgt waktu berjalan. Apa iya ini semua ilusi?? (Mulai lagi dengan khayalannya)

Hahaha,lupakan.

Beberapa hari ini banyak hal bodoh yang secara sengaja maupun tidak sengaja gue lakukan ternyata... Apa sajakah itu?
1. Orang gabisa tidur sampai jam 3 pagi,bukannya diisi sama belajar malah bengong -__-
2. Sering kebut-kebutan lagi (mumpung lagi pake CS 1,ya dibawa lari lah,hahaha)
3. Menghilangkan sesuatu yang amat sangat penting dan lebih penting dari ijazah atau apapun lainnya. (benda yang dihilangkan berstatus "RAHASIA")
4. Penyakit lama kumat lagi (khawatiran ga karuan). Emang deh musti jadi manusia yang cuek kalo gini terus...
5 Penyakit lama (kali ini beneran) mulai dateng lagi... Musti olahraga lagi nih setelah selesai SNMPTN nanti.

Dan juga beberapa hari ini banyak dialog ga penting (tapi juga tidak biasa) yang terjadi di dalam rumah.
Contoh :

Nyokap : Nic,suapin Fadhil ya. Mamah mau nemenin papah makan dulu.
Gue : Lah? Fadhil kan udah kelas 2 SD... Masa masih harus disuapin?
Nyokap : Yee...Itung-itung latihan bang. Kamu 10 tahun lagi juga udah nyuapin anak sendiri.
Gue : -___-" kuliah aja masih belum pasti...
(Secara tiba-tiba,bokap menampakkan wajahnya dan berteriak dengan nada becandanya)
Bokap : Cieeeeeeeee....
Gue : Curang nih..mamah sama papah maennya keroyokan.
Fauzan (Adik pertama) : hahaha
Gue : (berkata dalam hati) ni bocah satu ikut-ikutan ketawa -_-
Fadhil (Tersangka dalam dialog ini) : Cieee Bang Nico,,sama kakak itu ya bang?? hehehehe
Gue : (menunduk dan mengambil piring) Fadhiiiil ! Sini makan duluuu!!
Nyokap : Nah,gitu dong. Belajar dari sekarang ngasuh adik-adik biar nanti ga canggung ngasuj anak sendiri,hehe
Bokap : Cieeeeee Bang Nico....
Gue : (Membuang nafas) iya iya... Tapi yang penting kuliah dulu terus kerja..Baru mikirin nikah.

Oiya,tapi di minggu ini,alhamdulillah gue dapet HP baru :D Dan memang benar,baik nikmat maupun derita pasti mengandung ujian (gue jadi lebih sering ngedengerin lagu dari hape jadinya -_-) Gapapa lah,yang penting bisa belajar lebih lama dari biasanya kok :D

Eh,maaf ya.. Saya khawatir berlebihan... Mungkin karena kondisi waktu yang membuat saya jadi berpikiran seperti itu. Coba kalo misalnya sampai sakit pas nanti tertulis,kan rugi di anda juga sebenarnya. Pengen deh bilang "Apa anda yakin besok masih sehat?" Tapi pasti malah bikin masalah makin runyam.. Yasudahlah,udah terjadi. Selamat berpesta malam ini ya :)

Ä°yi ki doÄŸdun! :D

Wednesday 25 May 2011

Gue nulis ini karena gue juga bingung mau meluapkannya ke siapa lagi...

Sejak kegagalan gue tembus undangan...jujur aja gue down banget banget banget...
Berasa terjun bebas,tapi lupa pakai parasut. Benar-benar seperti orang yang kehilangan tujuan...
Gue ngerti kalo undangan bukanlah satu-satunya cara untuk bisa meneruskan pendidikan,tapi beban untuk selanjutnya ini yang membuat gue benar-benar terkapar..kali ini...

Bagaimana tidak? Kelemahan gue justru datang di matematika untuk SNMPTN TERTULIS nanti...dan sampai saat ini,gue udah terpaksa melepaskan cita-cita tertinggi gue,menjadi dokter...
Dan pun seandainya gue gabisa tembus Teknik Industri UI ataupun Pendidikan Biologi UNJ nanti...gue udah benar-benar gagal sebagai seorang laki-laki...

Ya...Bertepatan dengan kelulusan gue kuliah nanti (4-5 tahun ke depan) adalah ayah,sebagai satu-satunya penopang keluarga akan pensiun...Dan itu berarti,beliau tidak bisa lagi menopang seluruh biaya hidup keluarga dan juga biaya pendidikan adik-adik...
Paling cepat,4 tahun ke depan adalah waktu bagi adik gue yang pertama untuk menginjakkan kakinya di Perguruan Tinggi...Sedangkan untuk adik gue yang kedua adalah waktu pertamanya menginjakkan kaki di SMP...

Ingin sekali untuk berteriak...
Namun sekalipun berteriak membuat hati ini lega...
Tetap saja ia tidak mengubah apapun...

Oiya,terima kasih banyak untuk "Rembulan" atas hadiah dari dirimu hari senin kemarin. Senang sekali bisa menerimanya :D
Tapi mungkin,apapun ke depannya nanti dirimu harus melupakan laki-laki lemah ini...
Pasti kau masih bisa bertemu dengan yang lainnya :)

Monday 16 May 2011

If You Ever Come Back - The Script

If you're standing with your suitcase
But you can't step on the train
Everything's the way that you left it
I still haven't slept yet

And if you're covering your face now
But you just can't hide the pain
Still setting two plates on the counter
But eating without ya

If the truth is you're a liar
Then just say that you're okay
I'm sleepin' on your side of the bed
Goin' out of my head now

And if you're out there tryna move on
But something pulls you back again
I'm sitting here tryna persuade you
Like you're in the same room

And I wish you could give me the cold shoulder
And I wish you could still give me a hard time
And I wish I could still wish it was over
But even if wishing is a waste of time
Even if I never crossed your mind

I'll leave the door on the latch
If you ever come back, if you ever come back
There'll be a light in the hall and the key under the mat
If you ever come back

There'll be a smile on my face and the kettle on
And it will be just like you were never gone
There'll be a light in the hall and the key under the mat
If you ever come back, if you ever come back now
Oh, if you ever come back, if you ever come back

Now they say I'm wasting my time
'Cause you're never comin' home
But they used to say the world was flat
But how wrong was that now?

And by leavin' my door open
I'm riskin' everything I own
Something I can lose in the breakin'
That you haven't taken

And I wish you could give me the cold shoulder
And I wish you can still give me a hard time
And I wish I could still wish it was over
But even if wishing is a waste of time
Even if I never crossed your mind

I'll leave the door on the latch
If you ever come back, if you ever come back
There'll be a light in the hall and the key under the mat
If you ever come back

There'll be a smile on my face and the kettle on
And it will be just like you were never gone
There'll be a light in the hall and the key under the mat
If you ever come back, if you ever come back now
If you ever come back, if you ever come back

If it's the fighting you remember or the little things you miss
I know you're out there somewhere so just remember this
If it's the fighting you remember or the little things you miss
Oh, just remember this, oh, just remember this

I'll leave the door on the latch
If you ever come back, if you ever come back
There'll be a light in the hall and the key under the mat
If you ever come back

There'll be a smile on my face and the kettle on
And it will be just like you were never gone
There'll be a light in the hall and the key under the mat
If you ever come back, if you ever come back now
If you ever come back, if you ever come back

And it will be just like you were never gone
And it will be just like you were never gone
And it will be just like you were never gone
If you ever come back, if you ever come back now

Nothing - The Script

Am I better off dead
Am I better off a quitter
They say I'm better off now
Than I ever was with her
As they take me to my local down the street
I'm smiling but I'm dying trying not to drag my feet
 
They say a few drinks will help you to forget her
But after one too many I know that I'm never
Only they can see where this is gonna end
But they all think I'm crazy but to me it's perfect sense
 
And my mates are all there trying to calm me down
'Cause I'm shouting your name all over town
I'm swearing if i go there now
I can change your mind turn it all around
 
And I know that I'm drunk but I'll say the words
And she'll listen this time even though their slurred
Dialed her number and confess to her 
I'm still in love but all i heard was nothing
 
So I stumble there, along the railings and the fences
I know if I'm face to face that she'll come to her senses 
Every drunk step i take leads me to her door
If she sees how much I'm hurting
She'll take me back for sure
 
And my mates are all there trying to calm me down
'Cause I'm shouting your name all over town
I'm swearing if i go there now
I can change your mind turn it all around
 
And I know that I'm drunk but I'll say the words
And she'll listen this time even though their slurred
Dialed her number and confess to her 
I'm still in love but all i heard was nothing
 
She said nothing
Oh I wanted words but all I heard was nothing
Oh I got nothing
Nothing
I got nothing
Nothing
Oh I wanted words but all I heard was nothing
 
Oh sometimes love is intoxicating
Oh you're coming down your hands are shaking
When you realise there's no one waiting
 
Am I better off dead
Am I better off a quitter
They say I'm better off now
Than I ever was with her
 
And my mates are all there trying to calm me down
'Cause I'm shouting your name all over town
I'm swearing if i go there now
I can change your mind turn it all around
 
And I know that I'm drunk but I'll say the words
And she'll listen this time even though their slurred
Dialed her number and confess to her 
I'm still in love but all i heard was nothing
 
She said nothing
Oh I wanted words but all I heard was nothing
Oh I got nothing
Nothing
I got nothing
Nothing
Oh I wanted words but all I heard was nothing
Oh I got nothing
I got nothing
I got nothing