Saturday 19 February 2011

"Cinta dimulai dari sebuah pertemuan, ditanam oleh perkenalan, dipupuk dengan pemahaman, diairi dengan suka duka bersama, tumbuh dengan sinar cinta yang perlahan membangunkan hati dari tidur panjangnya, berkembang dengan sentuhan udara pagi yang lembut dan dewasa dengan kebersamaan yang takkan lagi mampu tuk terpisahkan."

-anonim

Ingkari-Justice voice acapella

Bukan...
Hidup ini bukanlah beban
Sekedar cobaan
Kuatkah kau bertahan

Bukan...
Hidup ini bukan tujuan
Sekedar perjalanan
Sebuah pengarapan

Kehidupan yang hakiki
Hanya akhirat nanti
Kehidupan yang abadi
Pastikan kau temui
Bersiaplah kehidupan setelah mati

Reff:
Nikmat yang manakah lagi yang akan kau dustai
Setelah begitu banyak nikmat yang Dia beri
Nikmat yang manakah lagi yang akan kau ingkari
Setelah sekian luas kasih yang Dia beri

Seharusnya itu kau renungi...!

Sunday 13 February 2011

Apa yang kau bayangkan?
Ketika kabut telah menipis
Dan pandanganmu telah menembusku
Dan terlihatlah apa yang berada di balikku

Mengapa kau hening?
Kau telah melihatnya...
Apa kau merasakan yang sama?
Apa yang kau pikirkan?

Lihat!
Saat ini semua telah berbentuk
Tak ada lagi wajah kepura-puraan
Dan tak ada lagi harapan kosong

Dan kini kau masih hening
Dalam malam aku bermimpi
Tentang dirimu yang kian sepi
Terlihat dalam cermin bening
Kau yang terdiam disana
Dengan segala asa yang membuncah
Dengan hal yang tak mampu tuk diucapkan
Kau masih terdiam disana

Kau yang terdiam disana
Lihatlah di sekitarmu itu
Adakah aku terlihat mengisyaratkan?
Kau pun masih terdiam disana

Dan ketika angin menyapu lembut
Semua aral yang mengekang tubuhku
Dan ketika air membasuh lembut
Maka aku akan berkata dan berlalu

Dan apabila dirimu tetap begitu
Takkan sulit tuk menemukanmu
Untuk kamu yang terdiam disana
Aku hanya menunggu waktu

Saturday 12 February 2011

Kang Haji

Kang haji sorban palid
Palidna ka Cikapundung
Kang haji,kunaon henteu balik
Ieu hate kang haji,geus bararingung

Kang haji sorban palid
Palidnya ka Cikapundung
Kang haji,kunaon pundung
Ieu hate kang haji,duh bararingung

*Reff
Kaso pondoh,kaso panjang
Kaso ngaroyom di jalan
Sono mondok,sono nganjang
Sono pateupang di jalan

Cai cai,kopi kopi
Pepeurih ngaleueut moal
Mangga calik,sareng abdi
Pepeurih paamprok moal

Thursday 3 February 2011

Engkau adalah manusia
Tercipta dengan segala potensi yang menyertai penciptaannya
Dan dengan segala kelemahan dan kekuatan yang melengkapi
Serta dengan segala akal logika yang tak tertandingi

Engkau bernama manusia
Dengan fisik yang terlampau indah dengan segala kegunaannya
Dan dengan segala kemampuanmu yang tersedia
Engkaulah sang pemimpin bagi dunia

Tapi mengapa kita terasa berbeda?
Dalam dunia,satu yang kita rasa
Dalam jiwa,satu pula tujuan asa
Namun beberapa terlihat merana

Kupersembahkan satu hal kepadamu
Kesia-siaan hanya milik sayap-sayap patah
Dan kekuatan muncul dari segala rintangan
Dan kematian adalah hal yang paling didambakan
Saat mereka telah mampu melampauimu

Wednesday 2 February 2011

Ketika kau terjatuh,mereka memasang senyum dan berkata "Engkau pasti bisa lebih baik".
Ketika kau merangkak naik,mereka berkata sinis "Hanya keberuntungan".
Aku ini siapa?

Ketika kau melepaskan amarah,mereka berkata "Dasar,main otot duluan".
Namun ketika kau lembut,mereka berkata "Tumben".
Aku ini siapa?

Dan akhirnya,ketika kau melindungi sesuatu yang tidak biasa mereka berkata "Dasar gila".
Namun ketika kau melindungi mereka,mereka berkata "Terima kasih (dengan segudang tanya di hati)".
Aku ini siapa?

Dan saat cara memandang dunia ini berbeda
Kau bukanlah manusia
Karna dunia ini satu arah bagi mereka yang terlindas arus

Melepaskan semua harapan kepada masa
Tak lepas oleh setiap arah yang menuju dirinya
Membuatnya terdiam dalam tangis

Kau seperti hidup sendiri
Dalam dunia luas ini kau merasa sendiri
Lalu apa gunanya waktu yang terbuang ini?
Tak ada yang lebih berharga selain kehidupan. Dan tak ada yang lebih ditakuti selain kematian. Namun dikala waktunya telah tiba,kenikmatan yang tersisa adalah luka demi yang dicinta.

Yang Terlihat dan yang Tak Terlihat

Coba kau lihat...
Coba kau renungkan...
Coba kau perhatikan...

Dan dikala telah kau selesaikan
Semua mungkin terlihat sia-sia
Bagi sayap-sayap yang patah..
Aku tak pernah membohongi dirimu
Dalam setiap kata yang terucap
Dariku untuk dirimu

Aku mengungkapkannya
Apa-apa yang tersimpan di balik air
Dan air itu adalah hidupku

Dan hanya satu sesalku
Daun merah yang kusimpan
Kugunakan untuk menipu diriku...

Berulang kali kuingkari
Kucoba tuk tak yakini
Bahwa aku telah jatuh hati...

Namun memang mata dan hati berbeda
Mata membuatku tergerak tuk menuliskan
Apa-apa yang dikandung dalam hati

Sementara hati ini...
Menyimpannya erat-erat
Dan dikala perih,mata ini terurai...
Sudahlah...
Aku tak mau mengingatmu...
Aku tak sanggup mengartikannya...
Dan aku bukanlah yang kau harapkan...

Berhentilah...
Berhentilah mengatakan hal itu...
Aku hanya tak bisa mengatakannya...
Kurasa ini bukanlah saat yang tepat...

Cukup...
Jangan katakan apa-apa lagi...
Kau hanyalah pengecut...
Yang bersembunyi dalam topeng anak-anak...

Mengapa...
Mengapa engkau tak mengatakan sepatah kata pun?
Masih kurang cukupkah tanda yang kutinggalkan?
Mengapa engkau masih membisu?

Hentikan!
Aku memiliki alasanku sendiri!
Lihat aku!
Aku bukanlah siapa-siapa lagi!
Apakah aku pantas?
Lihat aku!
Apa kau masih ingin merendahkanku?
Aku tak ingin semakin terbenam dalam sesal dan salah tanpa pengampunan
Tidakkah kau mengerti?

Baiklah...
Aku tak tahu harus berkata apa...

Lupakan semua yang telah kukatakan
Tak ada lagi yang perlu kita ingat

(Dibuat saat Try Out MKKS di sekolah,di lembar soal Bahasa Inggris)
Aku terdiam dalam sebuah detik langkahku
Mencoba menggoreskan jejak dan ku tak bergerak
Kucoba tuk menafsirkan apa yang kau tinggalkan
Diatas permukaan air,diriku terdiam

Ku berlari menuju masa lalu yang lepaskanku
Mencari letak noda yang kutinggal dan takkan menghilang
Kurenungi semua hal yang telah kulepaskan
Dan berharapkan keajaiban datang hadir di mimpiku

Kucoba tatap pecahan waktu yang ku tinggalkan
Ingin kusatukan,namun aku tak sanggup
Dikala sang lazuardi tak menerangiku
Disaat itulah aku berhenti berharap