Friday 18 March 2016

Klarifikasi, hal yang sulit dilakukan negeri ini...

Penggalan khutbah Jum'at hari ini cukup menggelitik arena berfikir saya.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن جَاءكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَأٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْماً بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang FASIK membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”(QS.Al Hujurat : 6)

Pertanyaannya adalah

Siapa saja yang termasuk ke dalam golongan orang-orang yang fasik?

Imam Abu Ja’far At-Thabari menerangkan:
“Makna kata ‘fasiq’ secara bahasa, dalam dialek masyarakat Arab adalah الخروجُ عن الشيء: keluar dari sesuatu. Karena itu, tikus gurun dinamakan fuwaisiqah [Arab: فُوَيْسِقة] karena dia sering keluar dari tempat persembunyiannya. Demikian pula orang munafik dan orang kafir disebut orang fasik. Karena dua orang ini telah keluar dari ketaatan kepada Allah.

Dari pernyataan diatas dapat kita simpulkan bahwa ada dua macam orang fasik.
     1. Orang Munafik
     2. Orang Kafir

Pembahasan tentang orang Kafir tidak perlu lagi, karena mungkin sudah banyak beredar pembahasan tentang itu.

Mari kita bahas tentang orang munafik.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاث إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَ إِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَ إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
“Tanda orang munafik itu tiga apabila ia berucap berdusta, jika membuat janji berdusta, dan jika dipercayai mengkhianati” (HR Al-Bukhari, Kitab Iman, Bab Tanda-tanda Orang Munafik, no. 33 dan Muslim, Kitab Iman, Bab Penjelasan Sifat-Sifat Orang Munafik, no. 59).
Itu adalah kategori mendasar yang sering kita dengar tentang bahasan orang munafik.

Ada sebuah web yang membahas lebih luas lagi dari ketiga ciri orang munafik tersebut, silahkan klik disini http://tinyurl.com/jjxznty

Banyak juga ya ciri-ciri orang munafik!

Lalu bagaimana cara kita di zaman sekarang ini untuk mengetahui bahwa mereka itu termasuk orang munafik?
Ga mungkin kan kita nanya ke mereka ke-50 ciri-ciri tersebut ke mereka?

Satu-satunya hal yang bisa kita lakukan adalah melakukan KLARIFIKASI. Mau dari siapapun itu pembawa beritanya.

Seringkali hal yang lucu adalah banyaknya pesan berantai yang entah darimana asalnya, tersebar dengan mudahnya. Dan ternyata berita itu hoax, yang parahnya lagi adalah tulisan itu mencatut nama Rasul ataupun pemuka agama yang sangat kita hormati!

Lucu ya, hehehe.
Menggunakan istilah yang digunakan oleh Erlangga Greschinov, memang benar bahwa negeri ini masih saja penuh dengan INLANDER JAHILIYAH yang mudah dipengaruhi asal ada nama "beken" di dalam tulisan maupun lisan yang mereka dengar.

Wednesday 16 March 2016

Muhasabah Hati

Tuhan
Aku sudah berdoa kepada-Mu agar segera mengambil kesempatan yang telah Kau berikan ini…
Karena, yang kutahu selama ini bahwa aku hanyalah seorang pendosa…
Aku masih merindukan-Mu, sehingga aku pikir, jika aku bertemu dengan-Mu lebih cepat, akan lebih mudah bagiku untuk mempertanggungjawabkan dosa-dosaku

Tuhan…
Aku sudah bersujud kepada-Mu agar Engkau menyegerakan kedatangan malakul maut kepadaku…
Aku lelah Tuhan… aku lelah untuk melakukan dosa disaat kebaikanku tidak pernah dianggap oleh manusia…
Aku mulai lelah dengan keyakinanku bahwa semua kebaikanku biarlah Engkau yang mengetahuinya…
Ampuni aku Tuhan… aku hanya manusia biasa yang tidak akan pernah pantas untuk bertemu dengan-Mu…

Tuhan, Engkau dimana?
Mengapa do’aku belum juga Engkau kabulkan?
Aku tidak meminta kekayaan lagi Tuhan…
Aku tidak meminta jabatan pula…
Dan aku sudah lelah dengan meminta pendamping bagiku…
Aku hanya meminta agar Engkau menyegerakan kematianku, itu saja Tuhan.
Karena dua malaikat penjaga yang Engkau berikan ternyata tidak sepenuhnya mengerti akan diriku…
Aku merindukan-Mu Tuhan, karena yang kuyakini, hanya Engkau yang lebih memahami diriku daripada orang lain di dunia ini…

Tuhan…
Aku sudah bersujud dan meneteskan air mataku demi do’aku ini…
Bawalah aku ke sisi-Mu segera…
Aku membutuhkan-Mu untuk menenangkanku, aku tidak butuh manusia yang fana.
Bebaskan aku dari tubuh duniawi ini Tuhan…


Tuhan, aku mengalah kepadamu…
Dua tahun sudah aku habiskan hidupku dengan do’a itu, bahkan di dalam Rumah-Mu pun sudah kusebut do’a itu, dan Engkau masih belum mengabulkannya setahun setelahnya…
Jika memang aku ditakdirkan untuk sesuatu hal, tunjukkan lah segera agar aku dapat menuntaskan amanah-Mu…
Dan setelah tugas itu selesai, segeralah ambil jiwa ini segera dalam keadaan baik-baik Tuhan…
Jangan sampai Engkau menjadikanku orang yang tersesat dan Engkau laknat…
Ataukah mungkin, itu adalah takdirku?
Yaa Allah Yaa Rahman Yaa Rahiim…

Segera ambil jiwaku sebelum aku menjadi manusia yang dilaknati oleh-Mu.

Sunday 13 March 2016

Tentang Orangtua

Bukankah Tuhan mengatakan bahwa ada tiga hal yang menjadi ujian hidup bagi setiap manusia? Harta, tahta dan keluarga. Semuanya adalah titipan dan juga menjadi ujian bagi kita selama hidup di dunia.

Tentang keluarga, semua aspek keluarga adalah ujian. Entah itu anak menjadi ujian bagi orangtua ataupun orangtua yang menjadi ujian bagi sang anak. Istri yang menjadi ujian bagi seorang suami ataupun suami yang menjadi ujian bagi seorang istri. Dan semua status keluarga yang lain, paman, tante, kakek, nenek, mertua, itu semua adalah ujian yang nyata.

Setiap manusia pasti pernah menjadi seorang anak, namun tidak semua manusia bisa menjadi orangtua. Aku pikir, ada hal yang klise dalam status dan kedudukan antara orangtua dan anaknya.

Pernahkah terbayang, bahwa dunia ini sendiri pun hanyalah cobaan? 

Pertanyaan pertama yang selalu terbayang di pikiranku adalah
“Sebenarnya, kehadiranku di dunia ini kehendaknya siapa?”

Aku tidak pernah mengharapkan sebuah kehidupan di dunia ini. Karena dengan memahami hakikat dari sebuah kehidupan, manusia tidak pernah benar-benar memiliki sesuatu.

Yang kutahu, aku dititipkan oleh Tuhan di dalam rahim seorang wanita yang menginginkan kehadiran seorang anak. Yang sangat kusesali sekarang adalah ketidaktahuan mereka tentang diriku yang akan hadir di tengah kehidupan mereka.

Adakah seorang anak yang benar-benar terlahir di dunia ini atas dasar kehendak dari dirinya sendiri? Bahkan Adam pun tidak pernah benar-benar meminta untuk diciptakan. Namun bimbingan yang sempurna dari Tuhan telah membentuknya menjadi manusia yang mengerti akan makna kehidupan sebagai manusia.

Jika, seorang anak tidak memiliki kehendak bebas untuk memilih hidup di dunia ini. Maka, siapa yang seharusnya bertanggung jawab penuh terhadap kehidupan sang anak di dunia?

Tuhan mengatakan bahwa seorang anak bagimu adalah titipan dan ujian. Yang secara eksplisit mengatakan bahwa seorang anak memang memiliki darahmu, namun bukan merupakan bagian dari jiwamu.

Maka, apakah pantas apabila ada orangtua yang berkata kepada anaknya “Dasar anak durhaka! Ibu mengandung dirimu selama 9 bulan dan menyusuimu selama 2 tahun, lalu membesarkanmu hingga kamu sebesar ini. Dan ini yang ibu dapatkan darimu?!”

Dengan segala macam hormatku kepada seluruh orangtua di dunia, aku akan mengatakan ini.

“Ayah, Ibu, anakmu ini tidak pernah meminta untuk dilahirkan di dunia ini. Apakah kami serta merta muncul di dalam rahim mu, ibu? Apakah kami memiliki kehendak untuk memilih calon orangtua kami? Tidak…

Yang kutahu, wajah kalian menyambutku dan kalian meminta agar kalian dipanggil sebagai ‘ayah’ dan ‘ibu’.”

Memang benar bahwa manusia selalu meminta sesuatu yang bahkan tidak pernah mereka pahami.

Manusia meminta kekayaan, namun mereka tidak tahu cara menggunakannya.

Manusia meminta pasangan hidup, namun mereka tidak tahu cara berinteraksi dengan baik terhadapnya.

Dan manusia mengharapkan kehadiran seorang anak, namun mereka tidak pernah tahu akan seperti apa sang anak di masa depan nanti.

Sesederhana itu hierarki di dalam keluarga. Apakah anda menyadarinya?  Lihat sekeliling kita dan coba renungkan, apa masalah utama di negeri ini?

Istilah “BANYAK ANAK, BANYAK REZEKI” masih saja berlaku bagi mereka yang berkemampuan ekonomi di bawah rata-rata. Bikin anak sih emang gampang dan cenderung “nikmat” jika di bahas dalam ranah biologi. Lah trus itu anak banyak mau dikasih makan apa? Banyak anak banyak rezeki sih bisa aja kalo tuh anak dijual kayak anak ayam sepuhan.

Oke, ini emang tulisan lama gue. Lama banget. Dan karena kondisinya nanggung, gue coba lanjutin tapi ternyata jadi begini bahasanya, ahaha.


Semoga bermanfaat!

Ilusi Riba

Copas dari FB Dewa Eka Prayoga, sumber dari @Saptuari

ILUSI RIBA... DAN KITA MENIKMATINYA!
"Waah selamat ya bu.. Mobil baru nih, platnya masih putih, interiornya masih wangi bau pabrik.."
"Eh.. Iya.. iya jeng, makasih.. Alhamdulillah dikasih rejeki oleh Allah"
(Dalam hati: duuuh.. Gak tau dia kalo mobil ini kredit, cuman DP 30 juta, sisanya ngangsur 4 tahun)
-------
"Wuuiik! Motor baru brooo.. Dah 150CC ini yak? Makin ganteng lu pakai motor ini.. Beli cash berapa bro?"
"Yooi cuy! Tarikannya mantaab, ngepoott bisa muter 470 derajat celsius! Enteeng dah.."
"Beli di dealer mana? Beli cash berapa bro?"
"Eh elu haus enggak.. Ada yang jual es tebu tuh disana!"
(Dalam hati: waaaduuuh, ketahuan beli kredit gengsi nih gua! dah ganteng-ganteng gini masak naik motor utangan, jadi GGK dong.. Ganteng-Ganteng Kreditan!)
-------
"Waah pak, rumahnya nyaman sekali di kompleks ini, fasilitasnya lengkap, banyak pohonnya.. Belinya berapa pak kemarin?"
"Aah.. Masih milik bank rumah ini pak, saya KPR 15 tahun, kalau gak nekat ya susah beli rumah jaman sekarang pak.. Bayar DP aja, nanti nyicil urusan belakangan"
"Ooo gitu ya pak.. Saya mau KPR tuh gak berani pak, 15 tahun saya bayar cicilan. Saya milih beli tanah yang murah aja pak, pelan-pelan saya bangun tiap dapat rejeki, alhamdulillah sudah mau 4 tahun, bulan depan mau masang gentengnya pak.."
"Eh iya pak.. Saya juga sempet mikir gitu dulunya, tapi aduh ini mumpung dapat yang cocok pak, akhirnya nekat aja deh.."
------
"Heeei.. handphone baruu yaa! Gilee iPhone 6S plus! Ini kan mahaaal gilak! 14 juta kan harganya!"
"Yaa demi komunikasi laah biar lancar, kalo lancar kan kerjaan juga gak ketinggalan, beres semua ditangan"
(Dalam hati: gak tau dia, aku beli hape ini gesek 2 kartu kredit, sebulan bayar 1,3 juta sampai 12 kali bayar. Gak papa lah.. Kalo aku pakai hape ini kan orang juga segen ngeliatnya.."
--------
"Ciyeee yang habis pulang dari Dubai.. Foto-fotonya eksis benerrrr di instagram! Keren lo.. Oleh-oleh mannaa?"
"Eh iyaaa.. Mumpung masih muda, sebanyak apapun tempat itu kita jelajahi, biar gak nyesel nanti kalau udah tua bro! Pokoknya bisnis jalan, ownernya jalan-jalan.."
(Dalam hati: duuh, jangan sampai tau dia.. Beli tiketnya kemarin pakai kartu kredit utangan, jalan-jalan sekarang, bayarnya cicil hingga 2 tahun ke depan...)
Mmmmm.....
Gak usah nunjuk siapa-siapa, lebih baik kita ambil kaca, yang gede sekalian. Berdiri di depannya.. Naaah itulah pelakunya!
Ilusi menjadi orang kaya, padahal sebenarnya belum mampu punya..
Kredit adalah kewajiban, yang penting keren deh itu tongkrongan..
Hutang adalah kebiasaan, yang penting harga diri naik drastis di depan teman..
Dan kita tidak sadar, bertahun-tahun kita terjebak dalam hutang dan kredit yang membelenggu hidup kita, merampas uang kita, bunga berbunga tak ada habisnya, cicilan demi cicilan tak ada ujungnya..
Sakit!!
Perih!!
Baru sekarang sadar, ternyata gaya hidup yang sudah menjebak kita..
Rejeki dari Allah itu PASTI CUKUP untuk hidup.. Tapi tak akan pernah cukup untuk gaya hidup!
Dan yang baru sekarang kita sadar, hutang-hutang kredit yang kita ambil itu adalah hutang RIBA!
RIBA? Apa itu mas?
RIBA adalah RAIB!
Rejeki yang asalnya dari riba akan berakhir dengan keraiban, hilang, musnah, semu, dan tidak ada keberkahan di dalamnya.
Semua pinjaman yang meminta kelebihan bayar jatuhnya RIBA, dan proses itu bisa terjadi dalam akad jual beli dan hutang-piutang!
Contoh:
1. Dalam akad hutang:
RIBA QARDH: hutang uang 1 juta dalam waktu 6 bulan, harus dikembalikan dengan bunganya 15%
RIBA JAHILIYAH: hutang harus kembalikan dalam waktu 1 bulan, jika tidak tambah 10%
RIBA NASI'AH: barang kredit tidak lunas dalam 1 tahun tambah denda 10%.
2. Dalam akad jual beli:
RIBA FADL: emas 5 gram, ditukar dengan emas 5,5 gram.
Atau
Menukar emas dengan perak secara kredit
-------------
"Mas siapa sih yang rese' bikin aturan RIBA itu haram dan dilarang? Padahal kan selama ini kita dah enak, bisa utang sana sini, bisa nyicil sana sini, bisa menikmati banyak hal bayar belakangan!"
Naaah.. Itulah masalahnya bro! Aturan tentang riba haram ini bukan ada di Undang Undang buatan DPR, bukan di PP buatan Presiden apalagi Kapolri!
Ini aturan Allah bro! Allaaah!
Tuhan yang menciptakan kita..
Yang menghidupkan kita,
dan kelak PASTI mematikan kita!
Wakwaaawww!
"Duuuh.. Masak sih mas?"
Gini gini coba dibaca ini, jangan kaget!
1. Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Fatwa No. 1 tahun 2004 menyatakan bahwa praktek perbungaan saat ini baik yang dilakukan Bank, Asuransi, Pasar Modal, Pegadaian, Koperasi dan lembaga keuangan lainnya maupun yang dilakukan individu termasuk salah satu bentuk Riba, dan hukumnya HARAM.
Gak percaya? Nih download surat resminya MUI disini → http://mui.or.id/…/upl…/2014/11/32.-Bunga-InterestFaidah.pdf
2. Ketetapan akan keharaman bunga bank oleh berbagai Forum Ulama Internasional, antara lain:
a. Majma’ul Buhuts al-Islamiyyah di al- Azhar Mesir pada Mei 1965. Ada 300 ulama seluruh dunia berkumpul sepakat tentang ini.
b. Majma’ al-Fiqh al-Islamy Negara- negara OKI yang diseenggarakan di Jeddah tgl 10-16 Rabi’ul Awal 1406 H/22-28 Desember 1985.
c. Majma’ Fiqh Rabithah al-‘Alam al- Islamy, Keputusan 6 Sidang IX yang diselenggarakan di Makkah tanggal 12 – 19 Rajab 1406 H.
* Keputusan Dar al-Itfa, Kerajaan Saudi Arabia, 1979
* Keputusan Supreme Shariah Court Pakistan 22 Desember 1999.
------------
"Mas kalau seluruh ulama mengharamkan riba, kenapa praktek itu masih ada dimana-mana?"
Naaah... Karena ulama itu tidak memegang kekuasan bro, yang megang kuasa itu pemerintah. Tau sendiri kan negara kita, soal hutang jagoannya? Denger-denger hutang negara kita sudah 4300 trilyun! Kalo ditulis jadinya ini: Rp. 4.300.000.000.000.000!!
Kalo dibelikan cendol, klelep berapa kabupaten itu bro?
Dan tau enggak, kenapa ulama seluruh dunia mengharamkan? Mereka gak main-main, dasarnya Quran dan Hadist jelasssss banget! Cuman kita aja yang selama ini ngeyel, gak mau belajar ilmunya, cari pembenaran sendiri, ngutak-ngatik hukum dan aturan Allah biar yang haram jadi sedikit halal..
Padahaaal... Khamar itu haram, walaupun diminum di halaman mushola, pakai sarung, baju koko dan peci, minumnya cuman 1/4 sloki sambil baca Bismillah.. Tetap Haram!
Ketika kita ngeyel main-main dengan harta riba, maka yang terjadi KITA DAPAT UANGNYA, TAPI TIDAK DAPAT KEBERKAHANNYA..
Uangnya dapat, tapi entah pergi kemana?..
Kayaknye megang duit, tapi kok semua urusan jadi sulit..
Duit segepok, tapi halangan datang terus gak kapok-kapok...
Rekening kayaknya nambah, tapi sering dapat musibah..
Dapat uang sebukit, tapi keluarga terus-terusan sakit..
Itulah ciri rezeki yang tidak ada keberkahannya..
Padahal Allah jelasss banget mengingatkannya..
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan TINGGALKAN SISA RIBA (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), MAKA KETAHUILAH, BAHWA ALLAH DAN RASUL-NYA AKAN MEMERANGIMU. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu, kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.”
(Al-Baqarah: 278-279)
Astagfirulllah.. Kita ngeyel, bakal diperangi langsung oleh Allah dan Rasulnya..
Nabi pun terus mengingatkan betapa bahayanya riba, karena efek menghancurkannya bertahun-tahun dalam kehidupan seseorang:
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pemakan riba (rentenir), penyetor riba (nasabah yang meminjam), penulis transaksi riba (sekretaris) dan dua saksi yang menyaksikan transaksi riba..”
Kata beliau, “Semuanya sama dalam dosa.” (HR. Muslim no. 1598)
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata,
Rasulullah bersabda: “Riba adalah tujuh puluh dosa; dosanya yang paling ringan adalah (sama dengan) dosa orang yang berzina dengan ibunya" (HR. Ibn Majah)
Astagfirullah.. Double kick langsung mental terkapar kita!
"Terus kalo sudah terjebak dalam riba gimana mas? Bertahun-tahun terkekang hidup, tambal sulam dari hutang ke hutang.. Gali lobang tutup empang! Eh.. Nutup empang kecemplung jurang!"
Ya ayooo kita berjuang bareng, kita hijrah dari gaya hidup penuh hutang menuju hidup tanpa hutang.. Tanpa riba.. Pasti bakal tenang hidup kita.
Memang tidak mudah kawan, tapi justru disitulah bagian dari ikhtiar kita, saling mendukung dan saling mendoakan..
Ada yang selesai dalam hitungan bulan..
Ada yang hitungan tahun..
Tidak masalah, karena momen taubat itu yang Allah suka..
Ini langkah-langkahnya:
1. Taubat, kita minta ampun pada Allah karena pernah memakan harta riba, dan berjanji kita tidak akan menambah lagi hutang riba! Stop! Stop! Cukup!
2. Berazam bebas riba, artinya bercita-cita dan bersungguh-sungguh sampai mentok, untuk melunasi semua hutang kita.
3. Fokus menyelesaikan hutang, menunda semua kesenangan. Tiap dapat rezeki langsung diniatkan mengurangi pokok hutang. Dari yang terjadwal 15 tahun, eh bisa lunas dalam 5 tahun. Bisa juga menjual aset-aset yang selama ini menjadi beban, mau rumah, ruko, kendaraan, atau apapun jika sudah niat bener bebas riba ya lepaskan saja.
4. Minta doa dari orang sekitar, terutama dari ibu bapak kita, dari saudara dan kawan, dari duafa yang kita ringankan bebannya. Jangan remehkan kekuatan doa, kita tidak pernah tau dari mulut siapa doa kita dikabulkan..
5. Terus perbaiki ibadah, sholat tepat waktu, sedekah dan zakat jangan ditunda-tunda, zikir kita perbanyak, biar Allah juga mempercepat hajat kita.
Dan lihatlah kawan, ini janji Allah untuk kita..
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِنَّ اللَّهَ مَعَ الدَّائِنِ حَتَّى يَقْضِىَ دَيْنَهُ مَا لَمْ يَكُنْ فِيمَا يَكْرَهُ اللَّهُ
“Allah akan bersama (memberi pertolongan pada) orang yang berhutang (yang ingin melunasi hutangnya) sampai dia melunasi hutang tersebut selama hutang tersebut bukanlah sesuatu yang dilarang oleh Allah.”
(HR. Ibnu Majah no. 2400)
Tuh!
Kita AKAN DITOLONG OLEH ALLAH asal kita benar-benar berniat dan berusaha menyelesaikan hutang kita di dunia..
Buat kawan-kawan kita yang masih masuk golongan "Jamaah Ngeyeliah", sampaikan tulisan ini agar mereka sadar. Tugas kita menyampaikan, soal hidayah itu urusan Allah. Yang penting kita niatkan dapat pahala syiarnya..
Pesan Nabi:
"Barangsiapa menunjukkan suatu kebaikan, baginya seperti pahala yang melakukannya.." (HR. Muslim)
Ambil kaca lagi, mari instropeksi..
Jika hidup kita susah..
Hati sering gelisah..
Tiap hari banyak masalah..
Jiwa terasa gundah..
Semua urusan tak pernah mudah..
Halangan terus tak sudah-sudah..
Mungkin karena harta RIBA kita telan dengan serakah..
Salam,
@Saptuari
Mohon doanya dari kawan2 semua, untuk kelancaran buku yang akan kami terbitkan bulan depan kiki emoticon aaamiin
Boleh share

Senja di Masa Muda

Aku percaya pada takdirku, bahwa suatu saat nanti kita akan bertemu kembali.
Aku memiliki masa depan yang sangat menyilaukan mataku.
Kapankah hari itu akan datang? Bersama dengan kenangan yang mengikutinya.
Disaat kita bersenandung bersama di koridor sekolah.

Burung-burung itu bernyanyi di langit yang biru.
Dapatkah kau melihatnya dari sana?
Dari balik jendela kelas di lantai yang berbeda.
Kubayangkan engkau melakukan hal yang sama denganku.

Dentang bel istirahat pun berbunyi, bersama dengan derap kaki kecil yang kelaparan.
Aku selalu menatap ke atas sana.
Menanti wajahmu menatap wajahku di bawah sini.
Waktu yang sangat berharga bagiku kala itu.

Aku memiliki suatu perasaan yang ingin kumulai.
Dan kata-kata yang ingin kusampaikan di pagi hari itu.
Hey, aku lupa dimana aku menyimpan kata-kata itu!
Dan kita hanya saling tersenyum, tersipu malu dan menunduk. Terdiam.

Ini bukan kasih sayang, tapi cinta.
Aku tak pernah ingin kehilangan masa-masa ini.
Ku merasa seperti dapat menjadi apapun yang aku inginkan.
Dan dirimu adalah segalanya kala itu.

Ini bukan kasih sayang, tapi cinta.
Ketika ku memikirkanmu, itu menyakitkan.
Dengan semua kata yang tak pernah kusampaikan.
Dan hati yang tak pernah benar-benar terhubung.

Ini bukan kasih sayang, tapi cinta.
Pertemuan di koridor sekolah setiap pagi itu.
Dan semua bahasa tubuh kita yang terbawa oleh waktu.

Terima kasih atas segalanya.