* tak pernah terlintas di benakku
saat pertama kita bertemu
sesuatu yang indah tumbuh dalam gundah
harum dan merekah
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
** tulus hatimu buka mataku
tegar jiwamu hapus raguku
membuncah di hati harapan dan suci
menyatukan janji
reff:
bunga-bunga cinta indah bersemi
di antara harap pinta padaNya
Tuhan tautkanlah cinta di hati
berpadu indah dalam mihrab cinta
repeat **
repeat reff
repeat *
memboncah di hati harapan dan suci
dalam mihrab cinta
Sunday, 30 January 2011
Lirik "Dalam Mihrab Cinta"
demi cinta ku pergi
tinggalkanmu relakanmu
untuk cinta tak pernah
ku sesali saat ini
ku alami ku lewati
*reff:
suatu saat ku kan kembali
sungguh sebelum aku mati
dalam mihrab cinta ku berdoa semoga
suatu hari kau kan mengerti
siapa yang paling mencintai
dalam mihrab cinta ku berdoa padaNya
karena cinta ku ikhlaskan
segalanya kepadanya
untuk cinta tak pernah
ku sesali saat ini
ku alami ku lewati
repeat reff [2x]
suatu saat ku kan kembali
sungguh sebelum aku mati
dalam mihrab cinta ku berdoa semoga
suatu hari kau kan mengerti
siapa yang paling mencintai
dalam mihrab cinta ku berdoa padaNya semoga semoga
tinggalkanmu relakanmu
untuk cinta tak pernah
ku sesali saat ini
ku alami ku lewati
*reff:
suatu saat ku kan kembali
sungguh sebelum aku mati
dalam mihrab cinta ku berdoa semoga
suatu hari kau kan mengerti
siapa yang paling mencintai
dalam mihrab cinta ku berdoa padaNya
karena cinta ku ikhlaskan
segalanya kepadanya
untuk cinta tak pernah
ku sesali saat ini
ku alami ku lewati
repeat reff [2x]
suatu saat ku kan kembali
sungguh sebelum aku mati
dalam mihrab cinta ku berdoa semoga
suatu hari kau kan mengerti
siapa yang paling mencintai
dalam mihrab cinta ku berdoa padaNya semoga semoga
Hilang
Kau tak pernah ada
Tatkala langit senja mulai menghapus dirimu
Ketika dinginnya malam membuang jauh ragamu
Membuatmu berhenti menuju ujung cerita
Apa yang kau rasakan?
Selama engkau telah menatap
Apa yang kau harapkan?
Dalam waktu,engkau berguguran
Masihkah ada yang kau harapkan?
Jika dunia telah menipumu
Melupakan tanah yang telah menunggumu
Dan jika saat itu tiba
Teringat budi baikmu
Tatkala langit senja mulai menghapus dirimu
Ketika dinginnya malam membuang jauh ragamu
Membuatmu berhenti menuju ujung cerita
Apa yang kau rasakan?
Selama engkau telah menatap
Apa yang kau harapkan?
Dalam waktu,engkau berguguran
Masihkah ada yang kau harapkan?
Jika dunia telah menipumu
Melupakan tanah yang telah menunggumu
Dan jika saat itu tiba
Teringat budi baikmu
Friday, 21 January 2011
Yang dinanti
Mulai sirna cahaya rembulan
Mulai menjauh entah dimana
Dan langkah kaki yang kian pelan
Diiringi hembus nafas dalam waktu
Beberapa saat,aku meningatnya
Tentang sebuah kenangan,yang mungkin telah terlupa
Dikala waktu awal melangkah
Kau tersenyum dalam hati
Kini daun telah menguning
Tak ada lagi hijaunya cinta dalam khayalan
Sebelum detik waktu menjatuhkannya
Terbitlah bunga yang kunantikan
Mulai menjauh entah dimana
Dan langkah kaki yang kian pelan
Diiringi hembus nafas dalam waktu
Beberapa saat,aku meningatnya
Tentang sebuah kenangan,yang mungkin telah terlupa
Dikala waktu awal melangkah
Kau tersenyum dalam hati
Kini daun telah menguning
Tak ada lagi hijaunya cinta dalam khayalan
Sebelum detik waktu menjatuhkannya
Terbitlah bunga yang kunantikan
Asa
Apakah kau merasakannya?
Jika hati ini tak tentu kala bersama
Apakah kau tak mendengarnya?
Nyanyian hati dalam taman bunga
Teringat masa,dikala semua bermula
Ingatan yang lalu kembali terputar
Pandangan hati yang jauh di dunia
Akankah kelak bersanding di akhirat?
Rumah ini hanyalah sekejap saja
Waktulah yang akan menghentikannya
Inilah hal yang paling kudambakan
Tertulis lengkap dalam catatan
Oleh dirimu dan diriku
-Kresna
Jika hati ini tak tentu kala bersama
Apakah kau tak mendengarnya?
Nyanyian hati dalam taman bunga
Teringat masa,dikala semua bermula
Ingatan yang lalu kembali terputar
Pandangan hati yang jauh di dunia
Akankah kelak bersanding di akhirat?
Rumah ini hanyalah sekejap saja
Waktulah yang akan menghentikannya
Inilah hal yang paling kudambakan
Tertulis lengkap dalam catatan
Oleh dirimu dan diriku
-Kresna
Friday, 7 January 2011
Yang Tak Terucap
Apakah mungkin Matahari melupakan Bulan?
Dikala senyum sang-Rembulan meneduhkan teriknya siang hari
Dikala kedatangannya membawa mimpi bagi makhluk Bumi
Dikala kehadirannya menyatukan dua insan yang sah
Apakah mungkin Api melupakan Air?
Tatkala belaian sang-Air melembutkan nafas kehidupan
Tatkala langkahnya memberikan kesejukan
Tatkala kehadirannya meredakan segala macam lelah atas jalan panjang di dunia
Apakah mungkin Langit melupakan Bumi?
Disaat Bumi menumbuhkan apa-apa yang dijatuhkan dari langit,menjaga dan merawatnya tanpa sedikitpun berkata tidak
Disaat amarah Langit membuncah, Bumi hanya tersenyum dan menenangkannya
Dan Bumi menjadikan alam kecil ini menjadi taman surga bagi mereka berdua
Namun jika skenario dunia membuat kita terpisah...
Apakah semua ini harus menghentikan jejaknya disini?
Setelah waktu yang telah terlewati...
Tak bisa kuterka jawaban di dirimu...
Kau yang telah menjadi pijakan keduaku slama ini...
Sadarkah dirimu?
Kau yang telah menjadikan api cinta ini kembali bersinar...
Terasakah olehmu?
Kau yang telah menjadikan diri ini berbunga mekar...
Terlihatkah olehmu?
Kau yang telah membuatku berani berkata "Aku ada disini dan aku hidup!"
Terdengarkah oleh dirimu?
Aku hanya mengetahui sesuatu...
Bahwa hanya ada satu sumber kata yang mampu mewakili ini semua...
Sebuah kata yang menjadi muara semua bentuk perasaan...
"Cinta" ku padamu,membuatku segan terhadap dirimu...
Hanya untaian kata ini yang bisa kugunakan...
Untuk mengatakan hal yang sesungguhnya terjadi padaku...
Diri ini,hati ini dan rasa ini terhadap dirimu...
Biarlah aku disini,dengan semua kata yang tak sempat kuucapkan...
Dikala senyum sang-Rembulan meneduhkan teriknya siang hari
Dikala kedatangannya membawa mimpi bagi makhluk Bumi
Dikala kehadirannya menyatukan dua insan yang sah
Apakah mungkin Api melupakan Air?
Tatkala belaian sang-Air melembutkan nafas kehidupan
Tatkala langkahnya memberikan kesejukan
Tatkala kehadirannya meredakan segala macam lelah atas jalan panjang di dunia
Apakah mungkin Langit melupakan Bumi?
Disaat Bumi menumbuhkan apa-apa yang dijatuhkan dari langit,menjaga dan merawatnya tanpa sedikitpun berkata tidak
Disaat amarah Langit membuncah, Bumi hanya tersenyum dan menenangkannya
Dan Bumi menjadikan alam kecil ini menjadi taman surga bagi mereka berdua
Namun jika skenario dunia membuat kita terpisah...
Apakah semua ini harus menghentikan jejaknya disini?
Setelah waktu yang telah terlewati...
Tak bisa kuterka jawaban di dirimu...
Kau yang telah menjadi pijakan keduaku slama ini...
Sadarkah dirimu?
Kau yang telah menjadikan api cinta ini kembali bersinar...
Terasakah olehmu?
Kau yang telah menjadikan diri ini berbunga mekar...
Terlihatkah olehmu?
Kau yang telah membuatku berani berkata "Aku ada disini dan aku hidup!"
Terdengarkah oleh dirimu?
Aku hanya mengetahui sesuatu...
Bahwa hanya ada satu sumber kata yang mampu mewakili ini semua...
Sebuah kata yang menjadi muara semua bentuk perasaan...
"Cinta" ku padamu,membuatku segan terhadap dirimu...
Hanya untaian kata ini yang bisa kugunakan...
Untuk mengatakan hal yang sesungguhnya terjadi padaku...
Diri ini,hati ini dan rasa ini terhadap dirimu...
Biarlah aku disini,dengan semua kata yang tak sempat kuucapkan...
Subscribe to:
Posts (Atom)