Thursday 21 August 2014

Palestina dan Papua (Nuu War)

Gaza…
Engkau adalah sebuah nama kota kecil di atas Bumi Allah…
Sebuah nama yang entah bagaimana selalu dirundung suka dan duka…
Sejak zaman para Rasul masih ada menjadi berkah, engkau telah melegenda…

Kota ini tidaklah luas…
Namun janji Tuhan adalah kebenaran, inilah kota yang diberkati oleh-Nya…
Subur tanah serta indah suasananya tidak menunjukkan bahwa ini adalah negeri yang dikelilingi padang pasir…
Laut di dekatmu adalah surga, begitu pula dengan tanah yang di atasnya namamu dikenal…
Surga bagi para pejuang yang menjaga dan mempertahankannya…
Subur oleh darah para syuhada yang engkau jaga baik-baik jasadnya hingga janji terbesar-Nya tiba…

Gaza…
Inilah aku, seorang muslim dari negara kepulauan bernama Indonesia…
Sebagai seorang muslim, aku bangga melihatmu…
Engkau kini dijaga oleh manusia terbaik pilihan-Nya…
Ya, hanya mereka yang dapat mengingat semua sabda-Nya yang menjadi penjagamu…
Hanya mereka yang dapat menjaga romantisme cinta ilahiahnya dikala banyak manusia masih terlelap menjadi pengawal setiamu…
Bagi mereka, keamanan dirimu adalah harga diri yang harus diperjuangkan…
Namun aku juga malu dengan statusku sebagai seorang muslim di negeri ini…
Tahukah kamu, bahwa muslim disini lebih mengingat dirimu daripada kondisi tanah Nuu War di negeri kepulauan ini…
Tahukah kamu apa itu Nuu War? Mungkin jika aku katakan “Papua”, mungkin kamu tahu, dan aku harap kamu pernah mendengarnya…
Aku paham bahwa engkau adalah tanah yang dijanjikan, tanah yang diberkahi dengan para nabi yang lahir di atasnya dan Baitul Maqdis yang menjadi kiblat pertama umat Islam…
Namun di tanah Nuu War, tanah yang pernah tersentuh oleh cahaya Islam ini juga sedang membutuhkan perhatian umat Islam negerinya sendiri…
Tanah ini telah lama termakan oleh kebodohan dari misionaris dan merusak tatanan kehidupan disana…
Setidaknya, itulah yang aku ketahui dari seorang pendakwah di bumi Nuu War…

Gaza…
Ingin sekali aku curahkan seluruh daya upayaku untuk ikut menjagamu, walaupun aku jauh lebih buruk daripada prajurit setiamu…
Namun aku juga ingin sekali mengingatkan umat Islam di negeriku sendiri untuk membuka mata bahwa ada juga saudara-saudara baru mereka di tanah Nuu War sana…
Ingin sekali aku mengajak umat Islam di negeriku untuk merangkul kalian berdua, layaknya saudara kandung yang telah lama berpisah…

Gaza…
Ingin sekali aku tertidur selamanya di dalam pelukan hangat tanah para syuhada…
Karena sampai saat ini, hanya bunga tidur itu yang masih terus teringat di dalam ingatanku…
Semoga itu adalah sebuah pertanda dari Tuhan, agar aku ikut menjagamu…

Kau adalah tanah yang akan terus bergejolak…
Pesonamu telah ditetapkan untuk selalu menjadi harta berharga untuk dipertahankan dan diperebutkan…
Entah itu atas dasar agama, negara atau bahkan sebagai lambang supremasi atas kedigdayaan suatu kaum…
Katakanlah kepada mereka yang berbuat dzhalim di atasmu, bahwa dirimu adalah kepunyaan Dia Yang Maha Tunggal…
Rinduku akan terbawa oleh angin menuju setiap tetes darah yang telah ditumpahkan di atasmu…
Semoga lindungan Tuhan selalu menyertai setiap langkah para mujahid disana…

Dari aku, saudara mu di tanah yang berbeda…

-Muhammad Nicova Kresnada









No comments:

Post a Comment