Thursday 9 February 2017

Tuhan yang tersenyum

Apa yang mau kau banggakan?
Parasmu hanyalah seonggok daging yang akan membusuk.
Ototmu tidak lama lagi hanyalah makanan belatung.
Rambutmu tidak lama lagi mengering.

Apa yang mau kau banggakan?
Pakaianmu hanyalah rajutan benang yang akan terdegradasi waktu.
Semua kosmetik itu hanyalah sampah yang kau tambahkan sendiri di wajahmu.
Uangmu tidak lama lagi akan menemukan tuannya yang baru.

Apa yang mau kau banggakan?
Mobilmu hanyalah seonggok besi tua yang akan didaur ulang
Rumahmu pun akan mendapatkan penghuni baru.
Semua kertas yang kau perjuangkan pun akan terlupakan.

Ilmu kehidupan yang kau pelajari saat ini
Sudahkah kau berhasil melihat akhirnya?
Ilmu kehidupan adalah tentang kematian.
Dan kematian adalah tentang berpindah tempat.

Jadi,
Apa perlu kau mencintai semua yang kau temui?
Saudaramu?
Orang tua mu?
Kekasih mu?
Sahabat mu?
Guru mu?

Aku ragu.
Ketika Tuhanku berkata dalam kalimat-Nya yang suci...
"Kalian akan berkumpul dengan orang yang kalian cintai"

Seketika air mata mengalir.
Lemah tubuh ini untuk tetap berdiri.
Berlutut dan menunduk rendah

"Ya Tuhanku...
Bagaimana mungkin aku bisa mencintai makhluk yang akan binasa?
Bagaimana mungkin aku mencinta disaat aku tidak dicinta?
Bagaimana mungkin aku menghargai disaat aku tidak dihargai?
Bagaimana mungkin aku mempercayai disaat aku tidak dipercaya??
Balasan seperti itu datang silih berganti...
Dan bagaimana mungkin aku berani berkata bahwa aku mencintai mereka?
Disaat aku pernah membenci apa yang mereka perbuat padaku!"

Hening...
Malam ini begitu hening.

"Ya Tuhanku...Aku malu...
Dengan santainya aku menyembunyikan semua dosaku dari makhluk-Mu...
Seakan aku adalah makhluk terbaik di dunia...
Dan dengan pakaian dosa itu aku bersimpuh di hadapan-Mu...
Adakah Engkau akan mengampuniku?
Adakah Engkau akan menerimaku?
Adakah Engkau akan meridhaiku?"

Malam ini aku bermunajat kepada-Mu.
Memohon ampunan dari-Mu.
Memohon untuk disegerakan ajalku...
Jemput ruhku saat ini juga.
Biarkan neraka membersihkan jiwa ini sekarang.
Karena aku tahu...
Ketika pagi datang menyambut
Aku akan kembali melupakan-Mu.

No comments:

Post a Comment